REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir membuka perbatasan Rafah untuk sementara waktu. Pejabat setempat menyebutkan pembukaan itu hanya untuk memberikan jalan bagi ratusan warga Palestina yang terdampar untuk kembali ke Jalur Gaza.
Perbatasan Rafah, satu-satunya penyeberangan Gaza yang melewati Israel, hanya dibuka selama tiga hari saja.
"Otoritas Mesir hanya membuka selama tiga hari, mulai Sabtu sampai Senin. Dan ini hanya untuk memberikan jalan bagi warga Palestina yang terdampar di Mesir untuk pulang ke rumah," menurut pernyataan resmi dari Palestina, seperti dikutip Aljazirah, Ahad (6/5).
Sementara otoritas perbatasan Gaza menyebutkan lebih dari 20 ribu warga Palestina terjebak di Jalur Gaza. Mereka butuh bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan.
Penyeberangan Rafah merupakan satu-satunya gerbang yang tersisa bagi warga Palestina di Gaza agar terhubung ke dunia luar. Setelah Israel melakukan blokade yang mencekik di Jalur Gaza.
Dan kini, selama satu dekade terakhir Mesir juga memberlakukan hal yang sama. Penutupan pada beberapa tahun terakhir ini disebabkan karena ketegangan antara penguasa Mesir dan Gaza, Hamas.