REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Otoritas Mesir membuka pintu perbatasan Mesir-Gaza, Gerbang Rafah, akhir pekan lalu. Ratusan warga Palestina memanfaatkan kesempatan ini untuk kembali ke Gaza.
Kepala Hubungan Media Perbatasan Rafah Wael Abu Omar mengatakan, 832 warga Palestina sudah melintas masuk ke Gaza pada hari pertama Gerbang Rafah dibuka pada Sabtu (6/5) pagi hingga Ahad (7/5) dini hari. Di antara yang masuk ke Gaza itu ada satu jenazah warga Gaza yang dipulangkan untuk dimakamkan. Otoritas Mesir juga mengizinkan truk-truk pengangkut semen, cat, dan bahan pangan untuk melintas, demikian dilansir Ma'an News, Ahad (7/5).
Otoritas Mesir membuka Gerbang Rafah setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta langsung kepada Mesir Abd al-Fattah al-Sisi. Rencana pembukaan Gerbang Rafah sudah diumumkan sejak Kamis (4/5) lalu. Rencananya, Otoritas Mesir akan membuka Gerbang Rafah selama tiga hari yakni Sabtu, Ahad, dan Senin ini. Namun mereka memperpanjang waktu lintas hingga Selasa (9/5).
Mesir telah membantu Israel memblokade Gaza sejak mantan Presiden Morsi dikudeta sejak 2013 dan al-Sisi naik setelahnya. Otoritas Mesir kemudian perlahan menutup Gerbang Rafah yang menjadi akses utama warga Gaza ke dunia luar.
Gerbang Rafah hanya dibuka pada waktu tertentu untuk periode yang singkat. Berdasarkan catatan PBB, hingga 9 Maret 2017, Gerbang Rafah hanya dibuka 12 hari. Selama 2016, Rafah hanya dibuka 44 hari dan pada 2015 hanya 21 hari.