REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Sabtu (6/5), menjadi hari yang bersejarah bagi Yayasan iHAQi Indonesia. Para santri dari Pesantren Digital telah selesai menjalankan pelatihan digital media selama tiga bulan.
Selama tiga bulan, banyak sekali pelajaran maupun pengalaman mengenai sosial media dan training management. Pembina Yayasan iHaqi, Ustaz Erick Yusuf berharap para santri yang mengikuti pelatihan dapat mengamalkan kembali ilmu-ilmu yang telah mereka peroleh. Selanjutnya, dapat menjadi panutan untuk angatan-angkatan selanjutnya di Pesantren Digital.
“Alhamdulillah, selamat atas kelulusannya setelah tiga bulan menemba ilmu di Pesantren Kreatif iHAQi ini. Semoga ilmu-ilmu yang telah kalian dapatkan dapat bermanfaat bagi kita semua terutama untuk bangsa dan negara," kata dia, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (8/50.
Dalam acara kelulusan Pesantren Digital angkatan pertama tahun 2017 ini, Yayasan iHAQi Indonesia meluluskan sebanyak delapan orang. Jihad sebagai salah satu santri Pesantren Digital menjadi lulusan terbaik dengan nilai di atas rata-rata di antara santri-santri lainnya. Sementara Luki menjadi santri yang lulus terbaik kedua dengan hafalan 15 juz Alquran.
Dalam akhir acara, para santri Pesantren Digital angkatan pertama 2017 ini mendapatkan rapor/sertifikat berbentuk nilai yang diberikan oleh para pengajar yang kompetent dibidangnya dan pengajar lulusan S2, serta bekal santunan dari Yayasan iHAQi Indonesia selaku penyelenggara Pesantren Digital.
Ustaz Erick Yusuf berharap agar mereka dapat menggunakan bekal dari iHAQi ini secara bijak dan bisa sedikit membantu untuk menggapai mimpi-mimpi mereka di lapangan kerja nanti.