Senin 08 May 2017 17:45 WIB

Di Manakah Lokasi Sumber Air Madyan?

Rep: Sya/Berbagai Sumber/ Red: Agung Sasongko
 Salah satu sumber air (ilustrasi).
Foto: Antara/Joko Sulistyo
Salah satu sumber air (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prof Muhammad Yasin al-Khiyari dalam Mukhtasar Al-Ansab al-Anbiyaa' menyatakan, tempat itu adalah Ma'an di Yordania yang merupakan tempat menetapnya kaum Madyan. Ada pula yang menyebutkan, lokasi sumur itu ada di Bada', ibu kota Madyan. Namun, Mahmud al-Qasim dalam Jughfariyah al-Qashash al-Qurni (Geografi Kisah-kisah dalam Alquran) menyebutkan, al-Bada' bukanlah ibu kota Madyan sebagaimana dipandang mayoritas sejarawan.

Adapun keterangan mengenai sumur atau sumber air orang-orang Madyan yang dijadikan tempat untuk meminumkan ternak mereka itu berdasarkan penjelasan surah Alqashash [28]: 23-28 yang menyebutkan bahwa senantiasa ditutupi dengan batu yang sangat besar. Konon, membutuhkan 10 orang laki-laki untuk memindahkan batu itu.

Batu itu, menurut Abu Bakar bin Abi Syaibah yang meriwayatkannya dari Umar bin Khattab RA, dia berkata, ''... Setelah selesai, mereka (para penggembala tersebut--Red) menutup sumur tersebut dengan batu besar. Batu itu hanya dapat diangkat oleh 10 orang laki-laki. Musa memeriksa batu tersebut, lalu mengangkatnya dan memindahkannya. Kemudian, diberi minumlah domba-domba (ternak-ternak) itu hingga kenyang.'' Menurut Ibnu Katsir, dalam tafsirnya Ibnu Katsit, sanad hadis ini sahih.

Sayyid Quthb dalam tafsir Fi Zhilal al-Qur'an menjelaskan, sikap Musa untuk membantu kedua orang wanita tersebut disebabkan sikap muruah dan fitrahnya sebagai seorang laki-laki untuk menolong orang yang lemah. Maka, dengan fisiknya yang besar dan kuat, Musa mampu mendekati sumber air tersebut dan ikut serta meminumkan ternak milik kedua orang wanita tersebut.

Sementara itu, menurut Afis Abdullah dalam buku Nabi-nabi dalam Alquran, ketika Musa pergi ke sumber air, ia mendapati sekelompok orang berdesak-desakan untuk meminumkan airnya di sumur tersebut. Sementara itu, dua orang wanita itu menunggu para peternak hingga selesai meminumkan ternaknya. Kemudian, Musa membantu keduanya untuk meminumkan ternak wanita tersebut.

Ahmad Bahjat dalam buku Sejarah Nabi-nabi Allah juga menyebutkan, sumur itu selalu ditutupi batu besar. Untuk memindahkan batu tersebut dari atas bibir sumur, dibutuhkan tenaga sekitar 10 orang pria.

Dengan kelebihan dan kekuatan fisik yang dimiliki Musa, sebelum para peternak laki-laki itu meminumkan ternaknya, Musa telah lebih dahulu mengangkat batu dan memindahkannya dari bibir sumur, lalu memberi minum pada ternak yang dimiliki kedua wanita tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement