Selasa 09 May 2017 03:53 WIB

Freeport Harusnya Bisa Jadi Contoh Berinvestasi Bagi Investor Lain

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Budi Raharjo
Petugas keamanan mengecek kendaraan pekerja di Check Poin 28 sebagai akses keluar masuk kendaraan PT Freeport di Timika, Papua, Minggu (30/4).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas keamanan mengecek kendaraan pekerja di Check Poin 28 sebagai akses keluar masuk kendaraan PT Freeport di Timika, Papua, Minggu (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pakar Hukum Pertambangan Universitas Hasanuddin Abrar Saleng menilai PT Freeport Indonesia seharusnya dapat menjadi contoh bagi investor asing lainnya untuk berinvestasi di Indonesia. Karena itu, pemerintah harus memberikan jaminan kepastian hukum untuk kepentingan jangka panjang.

"PT Freeport Indonesia sudah setengah abad di Indonesia, seharusnya menjadi contoh investasi. Kalau Freeport juga diobok-obok, bagaimana nantinya? Harus dihormati hak-haknya," kata Abrar dalam diskusi forum Indonesia Mining Association (IMA), di Jakarta, Senin (8/5).

Menurut dia, regulasi yang ada harus konsisten dari awal hingga akhir investasi. Tak hanya itu, Abrar menilai pemerintah juga harus memperhatikan kepentingan investor jika mengharuskan dilakukannya perubahan-perubahan.

Kendati demikian, lanjut Abrar, perusahaan pengelola sumber daya alam Indonesia harus mampu menunjukan pemanfaatan ekonomi, sosial, dan juga lingkungan kepada pemerintah pusat, pemda, dan juga masyarakat. "Pemegang KK harus mampu meyakinkan kepada pemerintah, pemda, masyarakat daerah bahwa akan memberi jaminan kontribusi jangka panjang. Sedangkan, pemerintah memberikan jaminan kepastian hukum dan fiskal atas investasi jangka panjang," jelas Abrar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement