Senin 08 May 2017 21:48 WIB

Kisah Nihad Saksikan Kapal Saudaranya Ditabrak Kapal AL Israel

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Budi Raharjo
Nelayan Gaza (ilustrasi)
Foto: Reuters
Nelayan Gaza (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA CITY -- Kapal berkapasitas 60 ton milik angkatan laut Israel menabrak perahu kayu Muhammad dan menghancurkannya seperti batu yang dijatuhkan di atas telur. Mereka menabrak kapal Muhammad saat ia mencari ikan.

Sepupu Muhammad, Nihad al-Hissi menceritakan kembali pengalaman buruk itu. Nelayan Palestina dan angkatan laut Israel mencari-cari  Muhammad selama tiga hari, namun tubuhnya tidak pernah ditemukan. Baling-baling  kapal itu mungkin telah memotong-motong tubuhnya.

"Orang-orang Israel di media mengatakan itu adalah sebuah kesalahan, tapi itu tidak masuk akal bagi kami. Bagaimana mungkin kesalahan semacam ini terjadi saat mereka memiliki kemampuan teknologi terbaik di seantero dunia?", ujar Nihad seperti dilansir Aljazirah, Ahad, (7/5).

Orang Israel, jelas Nihad, ahli dalam bidang kelautan. Mereka tahu betapa sulitnya mengendalikan kapal, betapa mengerikannya cuaca malam itu. Mereka memang sengaja membunuh Muhammad.

Seorang juru bicara militer Israel menulis tanggapannya melalui email kepada Aljazirah. Mereka mengatakan, sebuah kapal nelayan Palestina menyimpang dari zona nelayan  di Jalur Gaza utara. Sebagai bagian dari prosedur operasional, sebuah kapal angkatan laut dikirim.

Saat mendekati kapal nelayan yang melenceng dari zona tersebut, kapal angkatan laut tersebut bertabrakan dengan kapal nelayan lain di daerah tersebut. Akibat benturan tersebut, operator kapal nelayan itu terluka dan terjatuh ke laut.

Menurut sebuah laporan investigasi yang dikeluarkan oleh Kantor Fatwa dan Legislasi di Gaza, perahu Muhammad memiliki lampu sorot yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak sekitar 11 mil laut. Laporan tersebut menyatakan  angkatan laut Israel dengan sengaja menenggelamkan kapal tersebut dan membunuh Muhammad. Mereka mendesak Dewan Keamanan PBB dan PBB untuk ikut menangani kasus tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement