Selasa 09 May 2017 13:17 WIB

AXA Mandiri Targetkan Pertumbuhan Unit Syariah 15 Persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
President Director of PT AXA Mandiri Financial Services, Jean Philippe Vandenschrick (kanan) melakukan serah terima kepada Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Bambang Sudibyo (kiri) berupa Surplus Underwriting atau bagi hasil secara simbolik di
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
President Director of PT AXA Mandiri Financial Services, Jean Philippe Vandenschrick (kanan) melakukan serah terima kepada Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Bambang Sudibyo (kiri) berupa Surplus Underwriting atau bagi hasil secara simbolik di

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT AXA Mandiri Financial services (AXA Mandiri) menargetkan pertumbuhan unit usaha syariah (UUS) sebesar lebih dari 15 persen pada tahun ini. Tercatat sepanjang tahun 2016, UUS AXA Mandiri tumbuh sebesar 16 persen year on year (yoy) dari Rp 34 miliar menjadi Rp 42 miliar.

President Director AXA Mandiri, Jean Philippe Vandenschrick menjelaskan, pertumbuhan ini cukup signifikan untuk asuransi syariah. "Kami akan melanjutkan level pertumbuhan yang sama. Tahun ini kami targetkan tumbuh lebih dari 15 persen," ujar Jean Philippe, Senin (8/5) malam.

Adapun total aset UUS AXA Mandiri yakni sebesar 10 persen dari total aset keseluruhan yang sebesar Rp 25 triliun atau Rp 2,5 triliun. Menurut Jean- Philippe, pihaknya optimistis pertumbuhan asuransi syariah sepanjang tahun ini akan lebih baik lagi, melihat kinerja pada kuartal I 2017.

"Kuartal I di syariah pertumbuhannya sesuai dengan ekspektasi kami. Tapi kami belum bisa sebut angkanya,"ujar Jean Philippe.

Jean-Philippe menuturkan, potensi masyarakat muslim di Indonesia sangat besar untuk pasar asuransi syariah. Namun masih banyak yang perlu dilakukan seperti dengan menggencarkan literasi dan edukasi mengenai asuransi syariah. Untuk itu pihaknya bekerja sama kembali dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melakukan literasi dan edukasi terkait asuransi syariah.

Dari sisi produk, pihaknya meyakini dengan adanya penawaran dari produk-produk yang spesifik syariah akan menarik minat masyarakat. Adapun strategi yang ditempuh selain pemasaran melalui AXA Mandiri yaitu multichannel melalui telemarketing unit, bancassurance dengan Bank Mandiri dan BSM.

Kemudian Multiaccess yakni nasabah dapat bergabung di AXA Mandiri melalui email, whatsapp dan media sosial lainnya. Selain itu pihaknya juga mengembangkan Social Media Comment Centre (SMCC). "Dengan SMCC ini kami bisa langsung mengetahui apa saja kelebihan kami dan dimana letak ketidaknyamanan nasabah dalam layanan kami untuk segera diperbaiki," jelas Jean Philippe.

Director of Alternative Channel AXA Mandiri Henky Oktavianus menambahkan, selain memperluas literasi mengenai asuransi syariah, AXA Mandiri juga terus mengembangkan produk asuransi berbasis syariah yang dapat sesuai dengan kebutuhan kaum muslim di Indonesia.

Dalam pemasarannya AXA Mandiri bersinergi dengan perusahaan anak Mandiri Group salah satunya Bank Syariah Mandiri (BSM). Sebagai bank syariah terbesar, BSM mempunyai potensi nasabah bagi pemasaran produk AXA Mandiri.

Didukung ketersediaan infrastruktur IT yang memadai dan 765 kantor cabang di seluruh Indonesia, BSM menjadi channeling produk AXA Mandiri yang memberikan kontribusi sangat baik dalam pemasaran produk asuransi syariah sesuai dengan segmen nasabah BSM.

“AXA Mandiri akan terus aktif mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia. Kehadiran asuransi dalam kehidupan masyarakat Indonesia, dengan biaya kontribusi yang semakin terjangkau, dapat menjadi solusi untuk meringankan berbagai risiko kehidupan yang terus meningkat dewasa ini,” kata Henky.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement