Selasa 09 May 2017 18:40 WIB

Wiranto Sebut Pemerintah Aktif Cegah Pendanaan Teroris

Rep: Santi Sopia/ Red: Andi Nur Aminah
Wiranto. (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Wiranto. (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Menko Polhukam Wiranto mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia aktif berpartisipasi dalam kerja sama internasional terkait pencegahan pendanaan teroris. Menurutnya, dalam mengatasi terorisme jangka menengah dan panjang, Indonesia tidak hanya menggunakan cara keras. 

Beberapa program pencegahan dilakukan dengan counter narrative, propaganda melawan ideologi intoleran yang telah diintensifkan melalui dunia siber. Seperti menindak penyalahgunaan teknologi siber. 

“Indonesia juga telah memulai sebuah program deradikalisasi untuk melawan paham radikalisme dan ekstremisme dengan mendorong radikal Indonesia dan mantan teroris untuk kembali ke masyarakat sebagai warga negara yang baik,” kata Menko Polhukam Wiranto di Bali melalui siaran pers, Selasa (9/5).

Ia mengakui masalah terorisme berasal tidak hanya dari satu subversi ideologi tetapi juga dari berbagai ketidaksetaraan sosial. Maka situasi ekonomi dan distribusi kekayaan nasional harus ditingkatkan dengan satu keinginan untuk memberantas terorisme demi kebaikan. 

Menurutnya terorisme bisa berkembang menjadi masalah global yang lebih rumit seperti munculnya fenomena Foreign Terrorist Fighter. Jika ditangani bersama-sama dengan negara lain maka hal ini dinilai dapat diselesaikan lebih cepat. 

"Pemahaman, pendekatan dan metode baru harus dikembangkan untuk mengatasi masalah terorisme ini,” kata Menko Polhukam Wiranto. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement