Rabu 10 May 2017 08:52 WIB

Bank HSBC Indonesia Resmi Jadi Bank Lokal

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Perubahan Status: Pekerja memasang plang nama di gedung bertingkat, Jakarta, Rabu (23\11). Mulai 17 April 2017, HSBC yang beroperasi di Indonesia akan berubah statusnya dari bank asing menjadi perseroan terbatas (PT), yang artinya akan menjadi bank lokal.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Perubahan Status: Pekerja memasang plang nama di gedung bertingkat, Jakarta, Rabu (23\11). Mulai 17 April 2017, HSBC yang beroperasi di Indonesia akan berubah statusnya dari bank asing menjadi perseroan terbatas (PT), yang artinya akan menjadi bank lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hong Kong dan Shanghai Banking Corporation (HSBC) Indonesia menjadi bank pertama yang menggabungkan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) dengan anak usaha lokalnya, yaitu PT Bank Ekonomi Raharja. Maka kini HSBC resmi menjadi bank lokal dengan nama PT Bank HSBC Indonesia.

Presiden Direktur HSBC Indonesia Sumit Dutta mengatakan, untuk pengintegrasian itu perseroan mengeluarkan investasi sebesar 1 miliar dolar AS. “Hari ini, kita memulai babak baru sebagai bank terintegrasi yang akan membantu kami bertumbuh di sektor perbankan ritel dan komersial, serta memperkuat posisi kami di perbankan korporasi dan transaksi lintas negara," ujarnya melalui siaran pers.

Grup HSBC sudah resmi mengintegrasikan kantor cabang Bank Asing HSBC di Indonesia dengan PT HSBC Indonesia pada 17 April 2017. Sumit menyatakan, lewat integrasi ini, akan membantu nasabah mengambil manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia serta memperkuat pasar keuangan di masa depan.

Ia menambahkan, dengan enggabungkan kekuatan penawaran berbagai produk dari HSBC Indonesia dan jaringan cabang Bank Ekonomi di Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia akan membantu perkembangan dunia usaha serta memenuhi harapan dan ambisi nasabah. "Indonesia, sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN, terus menunjukkan pertumbuhan yang dipacu oleh perpaduan peningkatan pendapatan, urbanisasi, serta penanaman modal di bidang infrastruktur," tutur Sumit.

 

Ditopang oleh budaya kewirausahaan dan inovasi bisnis, menurutnya, Indonesia berada di jalur tepat untuk menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada 2030 berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB). “Ini merupakan peristiwa penting bagi HSBC. Kami terus berkomitmen untuk berkontribusi bagi perkembangan ekonomi Indonesia," tambahnya.

Ia menjelaskan, meningkatnya populasi kelas menengah dan kebutuhan infrastruktur yang masif di Asia, menciptakan peluang yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini juga dipicu oleh konektivitas regional dengan perekonomian ASEAN serta keterkaitan dengan Inisiatif Jalur Sutera (Belt and Road Initiative) dari Cina.

 

Sejarah HSBC dimulai dari pembiayaan perdagangan di Asia. Kawasan ini tetap menjadi fokus strategi di mana HSBC mempunyai posisi unik untuk dapat meraih manfaat dari perkembangan ekonomi Asia. Jaringan HSBC mencakup lebih dari 90 persen PDB, perdagangan, serta aliran modal global.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement