Rabu 10 May 2017 12:08 WIB

Dua Hal Berharga yang Dilupakan Umat Islam

Syekh Lebanon, Dr. Amin bin Salim Al-Kurdi
Foto: ROL/ Agung Sasongko
Syekh Lebanon, Dr. Amin bin Salim Al-Kurdi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Syekh Lebanon, Dr. Amin bin Salim Al- Kurdi menilai Rasulullah SAW selalu mendorong umat Islam untuk menggerakan ekonomi. Ini karena merawat umat hanya bisa dilakukan dengan kekuatan ekonomi. 

Syekh Amin menyebut, ada dua hal yang berharga yang dimiliki umat Islam namun dilupakan. Pertama, perempuan." Sekarang, perhatian terhadap perempuan sangat kurang. Banyak orang yang menganggap perempuan hanya di rumah saja," kata dia.

Kedua, kekayaan sumber daya alam. Jadi, umat Islam memiliki kekayaan di bawah tanah dengan ragam sumber daya tak terbatas.

Beberapa tahun lalu, lanjut dia, telah terjadi krisis moneter. Amerika pun mengalami krisis tersebut. "Kita harus tahu 10 tahun lalu, krisis moneter terjadi. Ini yang harus kita pahami, apa yang terjadi dan mengapa penting mengembangkan ekonomi umat," katanya.

Ada lembaga, ungkapnya, yang berpendapat apa yang terjadi dalam krisis dunia ini bisa ditemukan jalan keluarnya dengan ekonomi Islam. "Ya, Vatikan-lah yang mengatakan itu," ungkap dia. 

Jadi, kata dia, terjadinya krisis moneter dunia ini karena utang dan riba. Karena itu, jika ekonomi islam dipelajari akan melahirkan kebanggaan bahwa Islam memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi dunia.

"Kalau kita buka buku fikih, banyak ulama telah mengkaji istilah perbankan, bagaimana kita bertransaksi, mencari untung, investasi, sewa-menyewa, koperasi dan lainnya. Ulama-ulama kita dalam mengkajinya sangat lengkap, yang merujuk pada Alquran dan hadis, " paparnya.

Sebabnya, menjadi kewajiban umat Islam menggerakan ekonomi umat. Islam telah mengajarkan umat mengelola ekonomi untuk kemajuan bukan menumpuk kekayaan. "Sahabat nabi, Abdurahman bin Auf, seorang saudagar yang kaya ketika hijrah pernah meminta tunjukan di mana pasar. Dia hanya memiliki kekayaan sedikit tapi ingin mendorong kemajuan di Madinah," kata dia.

Selanjutnya, ketika kesejahteraan dan kemajuan tercapai maka penting untuk mengeluarkan zakat. Harus dipahami, untuk memperoleh kemajuan itu ada tiga poin penting. Pertama, Islam melarang riba. Kedua, Islam mendorong zakat, dan mendorong wakaf. 

"Tiga poin ini merupakan cara melindungi harta dan kekayaan dari keburukan. Termasuk, keinginan menambah kekayaan dengan mengedepankan riba," kata dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement