Rabu 10 May 2017 12:46 WIB

Syekh Lebanon: Wakaf Harta Karun Termahal Umat Islam

Syekh Lebanon, Dr. Amin bin Salim Al-Kurdi
Foto: ROL/ Agung Sasongko
Syekh Lebanon, Dr. Amin bin Salim Al-Kurdi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Syekh asal Lebanon, Dr. Amin bin Salim Al-Kurdi menilai, wakaf itu harta karun yang sangat mahal bagi umat Islam. Rasulullah SAW mengatakan, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya.

"Karena itu, penting bagi umat Islam untuk menggerakan wakaf," kata dia, saat kuliah umum di Institut Agama Islam Sahid, Bogor, Rabu (10/5).

Menurutnya, mengapa wakaf belum diterapkan secara global karena kurangnya pemahaman yang benar. Karena sewajarnya bagi umat Islam memanfaatkan setiap lini dari perkembangan teknologi seperti internet dan lainnya. "Ketika sudah dikenal dan dipahami tinggal bagaimana memasarkannya," kata dia.

Perlu dipahami bahwa, lanjutnya, Islam agama yang benar. Harus diakui, banyak upaya mengaburkan ajaran Islam. "Jumlah mereka yang mengaburkan kebenaran Islam itu sedikit, tapi mereka dapat kesempatan untuk membuat umat ragu. Jangan takut, kuncinya kenali Islam sebagai rahmat," kata dia.

Sebenarnya, kata dia, sudah ada perkembangan teknologi yang bisa dimanfaatkan. Namun, itu belum dilakukan. "Saya berharap mindset kita sudah benar soal wakaf. Karena manfaatnya yang begitu luar biasa. Sebagai seorang Muslim, wakaf harus menjadikan kemajuan yang mendapat ridha Allah SWT," ungkapnya.

Di Lebanon misalnya, ada wakaf bertujuan mempercepat pernikahan. Wakaf mawardah warahma demikian namanya, yaitu wakaf berupa lelaki dan perempuan diberikan biaya untuk mempercepat niatan mereka untuk menikah. Juga, kata dia, ada wakaf untuk membiayai penelitian. Wakaf untuk pengembangan seni.

"Ada orang yang wakafkan tanah, hasilnya untuk perawatan hewan. Juga di negara maju, ada yang wakaf untuk perawatan tanaman di ruang publik. Jadi ada banyak berbagai bentuk," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement