REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Amil Indonesia, yang menjadi bagian dari Forum Zakat, bekerja sama dengan Jagat Webinar, menginisiasi Pelatihan Fundraising Ramadhan Nasional dengan metode webinar. Metode tersebut, membuat peserta dapat mengikuti pelatihan ini langsung dari rumah atau kantornya masing-masing.
"Webinar ini dilakukan sebagai bentuk komitmen kami dalam memudahkan proses pembelajaran bagi pegiat kemanusiaan dimanapun berada. Cukup dengan laptop atau komputer dan koneksi internet, maka peserta dimanapun sudah bisa mengikuti materi pelatihan secara langsung dan interaktif. " kata Kepala Sekolah Amil Indonesia, Agus Budiyanto dalam siaran pers pada Republika.co.id, Rabu (10/5).
Dikatakan Agus, Sekolah Amil Indonesia berkomitmen menjadi lembaga pembelajaran yang memiliki nilai untuk selalu memudahkan para pegiat sosial di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kapasitas diri. Salah satunya dengan inovasi webinar.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu (10/5), digelar dari pagi sampai sore hari dengan tiga sesi pembicara. Pembicara pertama yaitu Fahri Amirullah yang merupakan Digital Fundraising Expert kitabisa.com. Pembicara kedua adalah Bambang Suherman yang saat ini menjadi Direktur Fundraising Dompet Dhuafa. Sedangkan pembicara terakhir adalah Nur Efendi, CEO Rumah Zakat yang juga Ketua Umum Forum Zakat.
Nur Efendi menyampaikan, pelatihan dengan media Webinar tersebut dilakukan untuk menyelesaikan persoalan mahalnya biaya pelatihan untuk upgrading di setiap lembaga zakat. Sehingga, lanjut dia, pada akhirnya nanti para amil zakat yang ada di setiap Lembaga Amil Zakat akan menjadi baik dan optimal dalam menjalankan program fundraising saat ramadhan nanti.
Senada dengan Nur Efendi, Sekjen Forum Zakat, Sabeth Abilawa memaparkan bahwa webinar saat ini merupakan solusi terbaik bagi Sekolah Amil Indonesia yang seringkali melakukan upgrading para amil zakat melalui berbagai pelatihan. Karena melalui webinar tidak akan ada beban biaya dan menghemat waktu.
"Lembaga amil zakat memang membutuhkan percepatan dalam membekali para amil zakat dengan pengetahuan dan pengalaman dalam manajemen lembaga maupun program kerja agar potensi besar zakat, infak dan sedekah bisa dikelola untuk kemaslahatan yang lebih hebat lagi," ungkap Sabeth.