REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transportasi berbasis aplikasi merupakan angkutan yang paling digemari masyarakat. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada 5-16 April lalu.
"Konsumen menyambut baik adanya transportasi online. 77,7 persen konsumen menyambut sangat baik keberadaan transportasi online ini," kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, di kantornya, Jakarta, Rabu (10/5).
Kendati demikian, harapan para konsumen terhadap transportasi berbasis aplikasi ini masih belum terpenuhi. Eva Rosita, staf bidang penelitian YLKI, menyampaikan 41 persen konsumen mengaku pernah merasa kecewa terhadap layanan transportasi online yang telah menjamur ini.
Eva menyebut sejumlah alasan yang menjadi kekecewaan konsumen dalam menggunakan transportasi online. Di antaranya yakni, pengemudi meminta pembatalan penggunaan, konsumen kesulitan menemukan pengemudi, pengemudi membatalkan secara sepihak, aplikasi error, plat nomor tak sama dengan kendaraan yang dibawa, dll.
"Konsumen merasa puas dengan transportasi berbasis aplikasi namun pengaduan terhadap transportasi online juga cukup tinggi. Dengan tingkat pengaduan tinggi itu menjadi tantangan bagi operator untuk memperbaiki," jelas Tulus.
Lebih lanjut, mayoritas konsumen memilih menggunakan transportasi online dibandingkan dengan angkutan konvensional lantaran dinilai lebih murah, cepat, nyaman, dan juga lebih aman.
"84,1 persen memilih karena murah, 81,9 persen memilih karena lebih cepat, 78,8 persen memilih karena nyaman, dan 61,4 persen memilih transportasi online karena aman," katanya.
Berdasarkan hasil survei tersebut, YLKI pun menyarankan operator transportasi online agar lebih akomodatif dan kooperatif terhadap pengaduan-pengaduan konsumen.