Kamis 11 May 2017 03:44 WIB

Sambut Ramadhan, Dwi Andhika Ingin Jadi Pribadi yang Lebih Baik

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Dwi Andhika
Foto: Republika/Gita Amanda
Dwi Andhika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan kerap menjadi titik balik seseorang untuk lebih baik dalam segala hal. Momen itu pula yang ingin dimanfaatkan oleh pesinetron dan presenter Dwi Andhika.

Pria 31 tahun itu mengatakan ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih mendalami Islam lagi pada Ramadhan mendatang. Terlebih menurut Dwi Andhika, ia kini telah memasuki usia kepala tiga.

"Sudah kepala tiga aku mau jadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya," ujar Dwi Andhika saat ditemui Selasa (9/5) lalu.

Aktor kelahiran Bandung itu juga mengungkapkan alasannya ingin menjadi pribadi yang lebih baik mulai Ramadhan mendatang. Sebab menurutnya, ia ingin membina rumah tangga sehingga harus mempersiapkan diri menjadi imam yang baik untuk keluarganya kelak.

Masa-masa "bermain" menurutnya harus ia sudahi dan saatnya menata diri menjadi lebih baik. Dwi Andhika mengatakan ingin menjadi imam yang bisa membimbing keluarganya nanti.

"Aku mau berkeluarga mau lebih baik lagi dalam agama. Sebab seperti kita ketahui menjadi bapak itu berarti jadi imam dalam keluarga," ujarnya.

Dwi Andhika mengaku merasa banyak dibukakan jalan menuju kebaikan akhir-akhir ini. Salah satunya, untuk pertama kalinya ia dipercaya menjadi host program Ramadhan. Ini membuat Dwi Andhika lebih banyak belajar soal agama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement