Kamis 11 May 2017 13:05 WIB

Santri Rumah Gemilang Indonesia Belajar Bisnis Fashion kepada Meccanism

Santri Rumah Gemilang Indonesia berfoto bersama salah satu pemilik Meccanims, Tasya Nur Media.
Foto: Dok LAZ Al Azhar
Santri Rumah Gemilang Indonesia berfoto bersama salah satu pemilik Meccanims, Tasya Nur Media.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Santri Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Angkatan 16 jurusan Tata Busana mengunjungi rumah desain Meccanism Jakarta, awal Mei lalu. Kedatangan mereka disambut oleh  Tasya Nur Medina, kakak dari Zaskia Adya Mecca sekaligus salah satu desainer di balik merek fashion ternama Meccanism yang dijalankannya bersama Zaskia Mecca. Zaskia Mecca merupakan salah seorang artis Indonesia yang sejak remaja berhijab, dan kemudian terjun ke bisnis fashion Muslimah.

Tasya ditemani  sang adik,  Tania dan Marsha.  Ia pun kemudian menceritakan perjalanan panjang dan jatuh bangunnya dalam menjalankan bisnis fashion yang telah sukses selama lima  tahun terakhir ini.

“Meccanism yang kalian lihat saat ini tidak serta merta langsung sukses. Semua harus melewati pasang surut seperti roller coaster. Dulu saya lakukan sendiri bersama Zaskia mulai dari belajar desain, membuat pola, memilih jenis-jenis bahan, hingga harus rela meninggalkan anak untuk naik ojek mengantar barang pesanan ke rumah pembeli,"  ujar Tasya dalam rilis Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/5).

Tasya menambahkan, bahkan gelombang ujian itu tidak hanya datang sekali. “Di  posisi saat ini yang hampir semua orang sudah kenal dengan Meccanism, ujian selalu datang,” ujarnya.

Ketika santri RGI bertanya bagaimana resepnya dalam menghadapi bisnis yang sedang jatuh, Tasya menjawab dukungan dari keluarga adalah salah satu penyelamat yang manjur. “Untungnya, kami semua memiliki karakter yang berbeda dan saling melengkapi. Misalnya saat saya sedang bad mood di situ ada Zaskia dan Marsha yang menyemangati saya,”  katanya.

Tasya kemudian mengajak santri RGI untuk berkeliling kantor Meccanism yang berlokasi di kawasan Ampera, Jakarta Selatan untuk melihat langsung proses produksi hingga pengiriman barang khusus pembeli via online. Tasya juga membawa Santri RGI untuk mengunjungi butik Meccanism di Jalan Benda Raya, Kemang, Jakarta Selatan.

Sang adik Haykal Kamil yang merupakan Duta Zakat LAZ Al Azhar juga memberi motivasi dengan menceritakan pengalamannya saat mulai terjun di dunia bisnis. Menurutnya, kesuksesan itu bukan hanya milik mereka yang sudah punya nama besar. Bisnis itu bisa dimulai dari hal yang kecil.

Ia juga  berpesan bahwa tantangan terbesar untuk memulai bisnis ialah diri sendiri yang harus ditaklukan, seperti rasa malu dan malas.  “Dulu saat memulai bisnis, saya pernah berjualan kaos di parkiran mobil dalam konser Justin Bieber di Jakarta.  Kita nggak usah malu, karena untuk menjadi sukses kita harus melewati prosesnya. Dulu saya tidak malu sama sekali walau cuma berjualan kaos, karena Rasulullah sendiri seorang pedagang,"  ujar Haykal.

Di penghujung acara Factory Tour ini, Tasya berpesan agar kelak harus ada santri RGI yang sukses menjadi pebisinis baik itu berbisnis di dunia fashion atau yang lainnya. "Kalian harus semangat dan yakin. Pada tahun 2020 nanti Indonesia akan menjadi kiblat fashion Muslim dunia. Jadi berbisnis di dunia fashion ini masih sangat terbuka sekali peluangnya. Setelah keluar dari Meccanism kalian harus berubah dan harus lebih sukses dari saya. Karena saya yakin kalian semua bisa sukses,"  tutup Tasya.

RGI merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan yang dibina oleh LAZ Al Azhar. Selama melewati masa pembinaan di RGI, para santri yang berjumlah 120 di setiap angkatan ini tidak hanya diberikan materi yang sesuai dengan jurusan yang mereka ambil. Kegiatan kunjungan atau factory tour seperti ini juga rutin dilaksanakan oleh semua santri untuk menambah wawasan dan ilmu mereka sebelum masuk ke dunia kerja.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement