Kamis 11 May 2017 19:44 WIB

Korban Gusuran Gundulkan Kepala Pascavonis Ahok

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Korban penggusuran kampung Aquarium, Jakarta Utara
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Korban penggusuran kampung Aquarium, Jakarta Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga rusun yang pernah merasakan penggusuran, mengungkapkan rasa syukur mereka di penjaranya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan, juga ada beberapa warga disana yang juga gundulkan kepala sebagai nazar.

Salah seorang warga Rusun Kapuk, Jakarta Utara, Rinto Ardiansyah, yang dulu pernah menghuni kampung akuarium mengatakan rela bernazar untuk menggundulkan kepalanya, karena ia merasakan siksa ketika penggusuran terjadi. "Ini semua kan ulah Ahok (sambil merentangkan tangan memperlihatkan kondisi dia saat ini). Jadi kalau Ahok di penjara ya kami senang. Mereka tidak pernah mikirin bagaimana akses sosial kami," jelas dia saat ditemui, Kamis (11/5) sore.

Menurut dia, sejak tinggal di rusun, warga disana tidak ada interaksi sama sekali. Setiap baru pulang kerja, semua langsung masuk saja ke dalam kamar. Satu hal yang membuat sakit hatinya lagi, barang-barang miliknya, diangkut ke rusun menggunakan truk sampah.

"Coba bayangkan. Kehidupan kami yang dulu sangat normal, kami ini bukan orang miskin, dan barang-barang kami diangkut bagai sampah," Rinto bercerita dengan geram.

Warga yang juga dijanjikan akan dibangunkan tempat usaha di tempat baru, juga tidak ada realisasinya. Alih-alih bakal hidup lebih enak, malah warga rusun mulai banyak yang angkat kaki, lantaran tidak mampu bayar uang sewa per bulan.

"Bukan hanya itu. Kami juga dimintai uang iuran RT segala. Entah itu untuk apa. Dulu dijanjikannya kan nggak bakal ada bayar-bayar yang lainnya lagi. Tapi ini apa? Makanya, saya rela kepala saya botak setelah Ahok di penjara," papar dia.

Ada 10 orang warga yang digundulkan dan satu diantaranya ada seorang ibu-ibu yang memang merasa tidak puas sekali dengan pemerintahan Ahok. Alasan ibu itu juga, dikatakan Rinto, karena sehari sebelum vonis Ahok, ada segerombol Satpol PP yang datang ke Kampung Akuarium yang memberikan sosialisasi akan lakukan penggusuran lagi.

"Untung Ahok di penjara, mereka besoknya nggak dateng lagi kesini. Jadi warga di sini setidaknya bisa merasa sedikit lega bernafas," kata Rinto sambil membuka topi, hingga tampak kepalanya yang baru saja digunduli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement