Kamis 11 May 2017 20:35 WIB

Macron Akui Belum Miliki Kandidat Lengkap untuk Pemilihan Legislatif

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Bilal Ramadhan
Emmanuel Macron
Foto: independent
Emmanuel Macron

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis terpilih Emmanuel Macron mengaku belum memiliki daftar lengkap kandidat yang akan dimajukan dalam pemilihan legislatif bulan depan. Padahal ia sangat membutuhkannya untuk mendukung program-program reformasi kepresidenannya selama lima tahun ke depan.

Mantan menteri ekonomi itu berjanji akan mengungkapkan semua kandidat yang dipilih untuk maju pada Kamis (11/5) siang waktu setempat. Di mana dalam pemilihan legislatif bulan depan akan dipilih oleh 577 konstituen. Sedangkan beberapa jam sebelumnya, partai Macron, La Republique en Marche! (LRM) mengaku baru memiliki 450 kandidat.

Pada beberapa menit terakhir, pejabat partai mengatakan ada beberapa tokoh terkemuka yang mendaftarkan diri. Namun menurutnya itu hanya membuang-buang waktu, karena pasti tidak akan lolos dalam proses seleksi. Salah satunya adalah mantan Perdana Menteri dari Partai Sosialis Manuel Valls.

Meskipun diketahui Valls adalah politisi berpengalaman, namun tentu ia tidak memenuhu syarat. Karena ia masih tergabung dengan Parti Socialiste (PS). Mantan perdana menteri itu diketahui mengisi formulir pendaftaran sebagai kandidat yang akan mewakili partai Macron pada Ahad (7/5).

Menurut informasi dari The Guardian, Kamis (11/5), Valls terancam diusir dari partai yang membesarkannya. Akan tetapi pejabat partai Macron mengatakan bahwa ia memang memiliki kesempatan untuk dipilih, namun tidak ada yang otomatis.

Dalam kampanye kepresidenannya, Macron selalu menegaskan bahwa ia akan memperbarui kehidupan politik Prancis dengan wajah baru. Ia sangat menghindari 'wajah-wajah lama.' Namun yang jelas di antaranya harus dari masyarakat sipil. Dan setidaknya separuhnya adalah kaum hawa.

Macron tentu membutuhkan suara mayoritas di Majelis Nasional jika ingin menjalankan program-programnya dengan mulus. Mungkin ambisinya untuk mengendalikan Majelis Rendah Parlemen sedikit terbantu karena kekacauan di internal PS.

Akan tetapi partai konservatif Les Republicains yang mencalonkan Francois Fillon sebagai kandidat presiden sedang melakukan penyatuan kembali partainya. Tentu dengan tujuan untuk memenangkan mayoritas parlemen.

Berbeda dengan partai-partai lain, bahkan partai yang sudah mapan membutuhkan waktu minimal tiga tahun untuk menetapkan kandidat yang akan diajukan dalam pemilihan. Namun partai Macron tidak, pejabatnya berusaha menyelesaikannya pada Ahad kemarin.

Di mana pemilihan legislatif akan dilaksanakan pada 11 Juni untuk putaran pertama dan 18 Juni untuk putaran kedua. Sejak Januari lalu, sebanyak 15 ribu orang telah mendaftarkan diri menjadi anggota dari partai baru yang mengusung jargon perubahan tersebut.

Adapun Ketua Komite Penasihat Nasional LRM Jean-Paul Delevoye menyebutkan hanya mengumumkan kandidat yang sudah pasti akan dicalonkan saja pada Kamis (11/5) ini. Sementara pemilihan sisanya akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.

LRM mensyaratkan kandidatnya harus bersih dari catatan polisi. Selain itu kandidatnya juga tidak boleh memiliki posisi politik dari hasil pemilihan lainnya. Pada April lalu sebelum Macron terpilih, ia telah mengungkapkan 14 kandidat yang terpilih.

Di antaranya berprofesi sebagai sosiolog, wakil direktur sebuah rumah sakit di Toulouse, petani, pengacara dan juga mantan kepala pasukan intervensi cepat polisi (RAID).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement