REPUBLIKA.CO.ID, KALIMANTAN TENGAH -- Kelompok konservasi Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk memberi nama bagi orang utan albino langka yang kini berada dalam pengawasan mereka.
Orangutan itu diselamatkan bulan lalu setelah ditangkap penduduk salah satu desa di Kalimantan Tengah. Langkah pemberian nama ini sekaligus dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai habitat orang utan.
Beberapa waktu lalu, langkah mengajak masyarakat melalui internet untuk memberi nama sebuah kapal riset Inggris mendapat sambutan luas dengan nama Boaty McBoatface. Yayasan BOSF berharap orang utan betina bermata biru itu akan menjadi simbol upaya penyelamatan spesies yang terancam punah.
Juru bicara BOSF Nico Hermanu mengatakan orang utan berusia lima tahun itu saat ini dirawat dalam kandang dengan pencahayaan redup dengan perawatan dokter hewan terus-menerus. Pihak yayasan mengatakan orangutan tersebut telah menjadi duta untuk spesiesnya dan mereka menginginkan agar namanya bisa mencerminkan "tantangan konservasi signifikan" yang dihadapi orang utan di alam liar.
Nama yang diusulkan bisa dikirim ke surat elektronik [email protected] atau dengan menggunakan hashtag #albinoorangutan di media sosial sampai 14 Mei 2017.
Yayasan ini aktif mengajari primata yang berhasil diselamatkan agar mampu menjaga diri sebelumnya akhirnya dilepaskan kembali ke hutan. Biasanya dibutuhkan waktu delapan tahun mengajari orang utan yang tertangkap untuk bisa mencari makanannya sendiri dan bertahan hidup secara mandiri. Namun orang utan albino ini mungkin akan dilepaskan lebih cepat.
"Dia menunjukkan perilaku liar," kata Hermanu. "Kami pikir dia mungkin bisa kembali ke alam liar."
Polisi setempat mendapat laporan mengenai orangutan ini dan pemerintah Indonesia meminta pihak BOSF untuk menyelamatkan primata tersebut. Yayasan ini merawat sekitar 700 orangutan di kamp-kamp hutan dan pusat rehabilitasi mereka di Kalimantan.
BOSF telah membebaskan hampir 300 orangutan kembali ke alam liar dalam lima tahun terakhir, namun belum pernah menemukan orangutan albino sebelumnya.
"Karena warna bulu dan warna matanya, dan kepekaannya terhadap cahaya kami perkirakan dia memang albino," kata Hermanu.
ABC/AP