REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Elvyn G Massasya memastikan groundbreaking Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat dapat dimulai pada Agustus 2017. Kepastian ini menyusul terbitnya peraturan presiden (Pepres) mengenai Pelabuhan Kijing yang telah ditandatangani Presiden Jokowi pada pertengahan April lalu.
Elvyn menyebut, ada 200 hektare lahan yang tengah dalam proses diakuisisi. Setelah itu, barulah konstruksi fisik dilakukan. "Kita akan groundbreaking pada Agustus tahun ini," kata Elvyn, di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/5).
Adapun total investasi yang disiapkan untuk proyek ini yakni Rp 5,02 triliun. Elvyn memastikan, dana tersebut akan berasal dari cash internal perusahaan.
Pelabuhan Kijing akan dibangun dengan konsep pelabuhan terintegrasi. Ini berarti pelabuhan akan terintegrasi dengan kawasan industri di sekitarnya. Elvyn memperkirakan, pelabuhan tersebut dapat melayani sekitar 2 juta teus kontainer per tahun.
Pembangunan Pelabuhan Kijing merupakan salah satu proyek strategis yang ditetapkan Pelindo II untuk dieksekusi pada periode 2017. Pelindo II menargetkan pelabuhan tersebut dapat mulai beroperasi mulai 2019.
"Pelabuhan Kijing akan menjadi pelabuhan internasional yang menjadi hub di Indonesia tengah dan timur," kata Elvyn.