REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO – Meski badannya sudah bungkuk, pemeran tokoh Mbah Sri dalam Film Ziarah, Mbah Ponco Sutiyem (95) masih terlihat sehat dan gesit. Bahkan pendengaran dan penglihatan nenek asal Dusun Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, kabupaten Gunungkidul itu masih berfungsi dengan baik.
Hal serupa juga terjadi pada suaminya, yakni Mbah Ponco Sentono yang kini berusia 102 tahun. Pada keduanya sama sekali tidak terlihat tanda-tanda kepikunan. Mereka juga masih mengingat anak cucunya dengan jelas dan sering mengikuti acara keluarga ke luar daerah.
“Simbah juga jarang sakit. Ya, kalau sakit paling hanya minum obat warung biasa. Nyuci dan masak juga masih bisa sendiri,” kata cucu dari anak ketiga Mbah Ponco, Resdiyanto, saat ditemui di rumahnya. Menurutnya, selama ini neneknya hanya menjalani kegiatan sehari-hari seperti biasa.
Dari pagi hingga sore mereka hanya mengurusi tanaman jagung dan ubi di sekeliling rumah. Bahkan jika tidak enak badan mereka tetap beraktivitas. Jika tubuh mereka dibiarkan tidak bergerak selama beberapa waktu, yang ada sang nenek malah sakit.
Selain itu, lingkungan pedesaan Gunungkidul juga mendukung kesehatan mereka. Lantaran udaranya masih bersih dan jauh dari polusi. Suasana alam yang masih asri dan hijau juga meneduhkan mata. Di sisi lain, Mbah Ponco juga memiliki kebiasaan menginang. Sehingga giginya masih lengkap dan kuat, walaupun berwarna hitam akibat mengunyah rempah-rempah.
“Setiap hari Mbah Putri (Ponco Sutiyem) nginang pakai daun sirih, biji gambir, dan tembakau,” kata Resdiyanto. Untuk menginang, biji gambir dimasukkan ke dalam daun sirih. Kemudian bahan-bahan tersebut dikunyah sampai halus lalu dimuntahkan. Setelah selesai barulah tembakau dikunyah untuk menghilangkan rasa tidak enak di mulut.
Mbah Ponco pun membenarkan kebiasaan-kebiasaan tersebut. Menurutnya dengan beraktivitas dan menggerakkan tubuh secara rutin, badannya jauh terasa lebih sehat. “Lebih enak digerakkan. Yang penting jangan diam,” katanya.