REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno meminta semua pihak tidak saling memprovokasi terkait penahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penodaan agama. Dia mengimbau siapapun pendukung Anies-Sandi untuk menghormati pendukung Ahok.
Imbauan Sandi ini terkait beredarnya foto 'perayaan' atas vonis majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara terhadap Ahok dalam kasus penodaan agama. Di foto itu sejumlah orang mengacungkan dua jari dan terdapat kertas putih bertuliskan 'Selamat Ahok Dipenjara' di antara nasi tumpeng.
"Mohon diklarifikasi Pak Boy Sadikin dan Pak Prabowo Sunirman, karena kami ingin suasana yang jauh kondusif, kita ingin mendukung dan menghormati perasaan pendukung Pak Basuki," kata Sandi di Jakarta Timur, Jumat (12/5).
Menurut Sandiaga, saat ini yang diperlukan adalah rekonsiliasi. Dua kubu yang dalam pilkada kemarin berseberangan dan terpolarisasi harus kembali disatukan. Karena itu, kata Sandi, provokasi yang tidak perlu harus disudahi dan semua pihak harus mengendalikan diri.
"Jangan saling memprovokasi, kita hormati perasaan dari para pendukung Pak Basuki, kita hormati kegalauan yang ada di hati para pendukung, dan kita bersimpati kepada Pak Basuki, teman-teman dan keluarganya," ujar dia.
Sebelumnya, beredar foto yang menampilkan beberapa orang menggelar syukuran setelah Ahok divonis dua tahun penjara terkait kasus penodaan agama. Orang-orang tersebut diketahui bagian dari tim sukses dan relawan pasangan Anies-Sandiaga, kompetitor Ahok-Djarot.