REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32 yang merupakan agenda tahunan masyarakat Dayak di Provinsi Kalimantan Barat siap di gelar mulai tanggal 20 hingga 27 Mei 2017 yang dipusatkan di Rumah Radakng, Pontianak.
"PGD ke-32 ini salah satu pegelaran yang istimewa karena akan kedatangan banyak tamu dari manca negara, yang sudah mengkonfirmasi kedatanganya kepada kami, yakni dari Malaysia sebanyak 500 orang, dari suku Maori dari New Zealand, dan dari suku Indian dari Amerika," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalbar, Kartius di Pontianak, Jumat (12/5).
Tema PGD ke-32 tahun 2017, yakni "Dengan Semangat Pekan Gawai Dayak, Kita Tingkatkan Toleransi Dalam Keberagaman" dan sub tema melalui seni dan budaya Dayak dapat menjadi perekat kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di Kalimantan dan Kalbar.
Ia menjelaskan, berbagai atraksi dan perlombaan akan memeriahkan PGD ke-32, dan semua kegiatan perlombaan terbuka untuk umum, hanya pemilihan Bujang dan dara Gawai saja yang tidak terbuka untuk umum.
PGD tahun 2017 juga digelar pameran karya seni dan produk unggulan daerah yang diikuti oleh sanggar-sanggar yang tergabung dalam sekretariat bersama kesenian Dayak (Sekberkesda), dan yang tidak pernah ketinggalan, yaitu stand warung yang menyajikan kuliner khas Dayak Kalimantan.
"Kami berharap penyelenggaraan PGD tahun ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan seni, budaya dan pariwisata di Kalbar, yang merupakan acara milik seluruh rakyat Kalbar sehingga harus didukung keberadaan dan eksistensinya," kata Kartius.
Adapun berbagai acara yang memeriahkan pegelaran PGD ke-32, diantaranya lomba permainan rakyat yang terdiri lomba menyumpit, pangka gasing, menangkap babi, enggrang, kemudian lomba seni rupa terdiri, melukis perisai, melukis kanvas, memahat/mematung, tato, mengayam manik.
Kemudian lomba seni pertunjukan terdiri dari tari Dayak kreasi, lagu Dayak, sastra lisan, sape, genggong, selanjutnya lomba peragaan busana terdiri dari, lomba Bujang dan Dara Gawai, busana anak kreasi, selanjutnya lomba menumbuk dan menampi padi, serta lomba kuliner khas Dayak.
Dalam kesempatan itu, Kartius berharap semua pihak mendukung secara aktif, sehingga PGD berjalan aman dan lancar, karena dengan pegelaran kesenian, budaya dan olah raga bisa memperekat persatuan dan kesatuan. "Apalagi kalau banyak tamu yang datang, yang untung juga masyarakat luas, karena setiap tamu datang sudah pasti belanja, dan lainnya, sehingga akan berdampak mendongkrak ekonomi masyarakat," ujarnya.