REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Indonesia kembali menunjukan taringnya di industri film global. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak masuk dalam Directors' Fortnight Cannes Film Festival 2017.
Ikut serta Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak menjadi gaung film berdurasi panjang Indonesia yang bisa masuk Cannes Film Festival. Sudah sejak 12 tahun lalu film durasi pajang Indonesia absen.
"Bekraf ikut bergembira dengan Marlina ikut serta dalam Cannes, ini keikutsertaan sejak 12 tahun lalu," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.
Sebelum Marlina, film Indonesia berdurasi panjang pertama yang bisa ikut serta di Cannes merupakan Tjoet Nja' Dien Tahun 1988, Daun di Atas Bantal Tahun 1998, dan Serambi Tahun 2006. Dengan keikutsertaan Marlina menjadi awal yang baik bagi pertumbuhan film-film Indonesia di industri global.
"Satu perjalanan sudah selesai dengan filmnya jadi, ini perjalanan baru. Semoga Marlina bisa ditonton lebih luas," kata Sutradara Marlina di Pembunuh dalam Empat Baba, Mouly Surya.
Sebagai pengarah film, Mouly mengaku senang filmnya dapat berada di Cannes Film Festival 2017. Bukan hanya karena itu ajang bergengsi di Prancis, namun membuka pendistribusian film menjadi lebih luas dan dapat dikenal banyak pihak.
Film yang berlatarkan alam Sumba ini akan melakukan pemutaran perdana di Cannes Film Festival pada 24 Mei. Setelah itu film-film yang terseleksi nantinya akan melanjutkan pemutaran di Marseille, Paris, Geneva, Roma, Milan, Florence, dan Brussels.