Sabtu 13 May 2017 15:29 WIB

Demokrat Minta Pemerintah Tengahi Kisruh Massa Pro-Kontra Vonis Ahok

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Bayu Hermawan
Politisi Partai Demokrat Dede Yusuf
Foto: Antara/Budiyanto
Politisi Partai Demokrat Dede Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Partai Demokrat Dede Yusuf menilai, pemerintah harus menengahi situasi yang tidak nyaman pasca vonis penjara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dede mengatakan, Eskalasi politik yang meningkat belakangan ini tampak bertalian erat dengan kasus hukum Ahok sehingga menimbulkan gelombang aksi massa pro dan kontra yang berkelanjutan.

"Situasi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut oleh pemerintah, karena pada kondisi terburuk bisa menimbulkan gesekan sosial," ujarnya, Sabtu (13/5).

Kondisi saat ini, kata dia, sangat tiak harapkan oleh semua kalangan. Dede berharap pemerintah melakukan langkah pro-aktif untuk meredakan ketegangan dengan mengedepankan jalan 'dialog'.

"Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, sudah tepat bilamana pemerintah mengintensifkan dialog kedua pihak masyarakat yang berseberangan," jelasnya.

Ketua DPP Partai Demokrat ini juga mengatakan, jangan sampai tindakan represif kepada masyarakat dijadikan sebagai langkah prioritas. Menurut Dede dialog adalah solusi terbaik.

"Kita tidak ingin pula masyarakat dibentur-benturkan oleh pihak yang bisa memperkeruh keadaan. Kita tunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia adalah bangsa yang dewasa dalam berdemokrasi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement