Sabtu 13 May 2017 20:43 WIB

Wapres Dorong Masjid untuk Memakmurkan Masyarakat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Winda Destiana Putri
Warga memadati halaman masjid Raya Baiturrahman yang telah dibangun payung elektrik di Banda Aceh, Aceh, Sabtu (13/5). Masjid Raya Baiturrahman yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M itu kini dilengkapi 12 unit payung elektrik, tempat wudu dan area parkir bawah tanah dengan anggaran Rp458 miliar yang diperkirakan mampu menampung 24.400 jamaah.
Foto: Ampelsa/Antara
Warga memadati halaman masjid Raya Baiturrahman yang telah dibangun payung elektrik di Banda Aceh, Aceh, Sabtu (13/5). Masjid Raya Baiturrahman yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M itu kini dilengkapi 12 unit payung elektrik, tempat wudu dan area parkir bawah tanah dengan anggaran Rp458 miliar yang diperkirakan mampu menampung 24.400 jamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mendorong agar Masjid harus memakmurkan masyarakat sekitarnya. Selain sebagai sarana ibadah, Masjid juga diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan dan pengembangan ekonomi umat.

"Dalam Dewan Masjid Indonesia (DMI) selalu saya sampaikan ada dua hal yang sangat penting untuk kita semuanya yaitu Masjid harus kita makmurkan tapi juga Masjid harus memakmurkan," ujar Jusuf Kalla yang juga merupakan ketua DMI ketika meresmikan perluasan landscape Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Sabtu (13/5).

Menurut Jusuf Kalla, Masjid sebagai tempat ibadah harua dilengkapi dengan berbagai macam sarana untuk membawa kehidupan masyarakat sekitar yang lebih baik. Masjid mempunyai fungsi yang serbaguna, bukan hanya bangunannya saja melainkan fungsinya juga harus serbaguna.

"Fungsinya disamping tempat shalat, bagaimana menjadi tempat kemajuan ekonomi. Bagaimana masyarakat juga selalu disamping berdiskusi tentang agama, juga dapat dimanfaatkan untuk berbicara bagaimana kemajuan masyarakat itu sendiri," kata Jusuf Kalla.

Wakil presiden mengapresiasi pembangunan landscape dan infrastruktur Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Menurutnya, masjid ini merupakan lambang peradaban islam bagk masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, fungsi Masjid Raya Baiturrahman juga harus ditingkatkan agar dapat memakmurkan masyarakat sekitar. Apalagi Aceh merupakan tempat saudagar dan pedagang sehingga kemajuan ekonomi umat sangat penting.

"Tentu kemajuan itu penting untuk dikembalikan termasuk dakwah di masjid memajukan kemampuan ekonomi kita. Tanpa kemajuan ekonomi tidak mungkin Masjid, mushola ataupun berzakat, infaq dapat berjalan dengan baik," kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menjelaskan, sejarah Masjid di zaman Rasulullah dijadikan sebagai tempat perundingan, permusyawaratan, dan mengatur strategi. Sama halnya dengan Masjid Raya Baiturrahman yang dipakai dalam segala kesempatan untuk memajukan bangsa. Ketika tsunami melanda Aceh di 2004, sebagian besar masyarakat berlindung di Masjid Raya Baiturrahman yang terjaga dari kerusakan tsunami.

Menurut Jusuf Kalla, dari kejadian tsunami tersebut menunjukkan bahwa masjid diberikan perlindungan dan dijaga oleh Allah SWT. Dengan demikian, umat islam diharapkan dapat menjaga masjid secara fisik dan meningkatkan fungsinya. Apalagi dewasa ini telaj terjadi konflik di kalangan umat islam misalnya di wilayah Timur Tengah.

Oleh karena itu, Masjid juga harus berfungsi untuk menjaga kedamaian, dan menjaga silaturahim. Jusuf Kalla menambahkan, masjid harus berfungsi sebagai sentral kehidupan masyarakat dengan kegiatan yang bermanfaat. Jusuf Kalla menegaskan, kedamaian merupakan modal pokok dalam menciptakan keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan.

"Setelah terjadi tsunami kemudian muncul kedamaian di Aceh, ini memberikan rahmat kepada kita semua sekiranya tidak ada kedamaian kita tidak mungkin membangun masjid yang indah ini," ujar Jusuf Kalla.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement