REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Emmanuel Macron akan resmi menjabat presiden Prancis hari ini seusai upacara pelantikan dan serah terima jabatan dengan Presiden Francois Hollande di Istana Elysee.
Laman harian Inggris The Telegraph melaporkan, Macron (39), tokoh haluan tengah yang pro Uni Eropa, akan menjadi presiden paling muda dalam sejarah Prancis ketika nanti dia berjalan di karpet merah ke Istana Elysee dan melakukan seremoni jabat tangan dengan Hollande.
Macron seharusnya ditemani istrinya Brigitte di karpet merah, namun karena Hollande tidak punya Ibu Negara, maka protokol mengharuskan sang calon ibu negara masuk ke Istana lebih dulu dari presiden terpilih, bersama para tamu undangan lainnya.
Macron dan Hollande akan berbicara setengah jam secara pribadi. Hollande lalu menyerahkan sandi-sandi senjata nuklir Prancis kepada presiden baru.
Hollande lalu mengajak Macron mengelilingi Elysee, kendati sang presiden terpilih sudah akrab dengan istana karena dia pernah menjadi penasihat Hollande dan kemudian menteri keuangannya.
Hollande kemudian akan membawa Macron ke Ruang Jupiter yang terkenal itu di sebuah bunker bawah tanah istana di mana pusat komando nuklir berada.
Macron akan ditemani Presiden Hollande menjelajah istana. Dia akan menunggu di serambi sampai Hollande pergi dan mungkin pada saat itu dia sudah ditemani istrinya.
Setelah mengucapkan kata perpisahan kepada Hollande, Macron akan memeriksa pasukan pengamanan presiden Garda Republik dan 21 salvo pun ditembakkan.
Dia kemudian akan berkendara di Champs-Elysees menuju Arc de Triomphe di mana secara simbolik menyalakan kembali obor di Makam Serdadu Tak Dikenal (Tomb of the Unknown Soldier).