REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kini sedang dihebohkan dengan masuknya virus Ransomware WannaCry. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran mengatakan pelaku penyerangan virus tersebut masih diidentifikasi.
"Kami melakukan identifikasi pelaku melalui digital forensik," ujar Fadil saat dikonfrimasi di Jakarta, Ahad (14/5).
Fadil mengatakan saat ini polri tengah melakukan langkah-langkah untuk mencari siapa pelaku penyerangan virus Ransomware WannaCry. Polisi kata dia, sudah mendatangi salah satu tempat yang mendapatkan serangan virus tersebut.
Dari tempat itulah kata Fadil, polisi akan mencari jejak pelaku penyerangan. Hanya saja kata dia, memang agak sulit untuk menemukan pelaku di dunia maya itu karena mereka menggunakan identitas palsu. "Transaksi bitcon sulit dilacak karena menggunakan identitas palsu," ungkapnya.
Kendati demikian ungkapnya, polisi tidak akan menyerah untuk mengejar pelaku penyerangan malware tersebut. Kepolisian lanjutnya telah bekerja sama dengan FBI, NCA, dan ICGI Singapura untuk mencari identitas dan keberadaan pelaku.
"Pelaku masih dalam lidik dan UU ITE kita sudah bisa digunakan untuk menjerat pelaku dengan pasal mengenai ilegal akses," jelasnya.