REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh Bripka Teguh Dwiyanto (45 tahun) ditemukan tergeletak di lantai di depan rumahnya. Darah segar ditemukan mengalir dari kepalanya.
Darah tersebut diakibatkan karena luka tembak di kepalanya. Teguh merupakan anggota Brimob bagian logistik di Kedaung, Pamulang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, Teguh ditemukan oleh saksi pada Senin (15/5) pagi tadi. Teguh ditemukan di rumahnya di asrama Brimob, Kedaung, Pamulang pukul 07.00 WIB.
"Pada saat diteliti ditemukan luka tembak di kepalanya itu yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/5).
Menurut Rikwanto, Teguh yang nekad mengakhiri hidupnya diduga lantaran karena stres. Teguh merupakan anggota Brimob bagian logistik yang sebelumnya menangani kasus latihan penembakan Brimob di Kedauang.
Dalam sebuah latihan itu, peluruh tersebut nyasar hingga mengenai rumah anggota DPR RI Jazuli Zuwaini. Akibatnya, Teguh harus menjalani pemeriksaan intens karena dianggap bertangungjawab atas insiden pada awal Mei lalu.
"Diduga karena peristiwa tersebut, korban diperiksa, kemudian korban stres dan mengakibatkan diduga bunuh diri," kata Rikwanto.
Saat ini, kata dia, korban telah dibawa ke rumah sakit Kramatjati untuk dilakukan proses visum. Adapun barang bukti atas peristiwa tersebut yakni pakaian dinas yang dikenakan, senjata genggam revolver, tas gendong, handphone, kartu identitas korban, dan uang tunai.