REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Gelandang serang Liverpool Adam Lallana merasa timnya telah melewati ujian dalam perebutan tempat di Liga Champions dengan mengalahkan West Ham 4-0 di Stadion London, akhir pekan lalu.
The Reds memastikan takdir mereka tetap berada di tangan sendiri dalam pertarungan untuk finis di empat besar Liga Primer Inggris.
Liverpool pergi ke ibu kota dalam tekanan. Jika gagal memetik kemenangan, maka the Reds mesti berharap Arsenal terjegal dalam laga berikutnya. Sebab tim asuhan Juergen Klopp hanya unggul satu angka dari Arsenal.
Tapi, dua gol dari Philippe Coutinho, satu dari Daniel Sturridge dan Divock Origi membuat kemenangan atas Middlesbrough pada laga terakhir akan membawa mereka kembali ke kelompok elite Eropa musim depan. Liverpool berjarak empat angka dari Arsenal dengan menyisakan satu laga sisa. Sementara the Gunners masih memiliki dua pertandingan untuk dimainkan.
"Orang-orang membicarakan tekanan dengan hasil (Arsenal) pada Sabtu, tapi saya merasa sangat tenang bahkan dalam pemanasan dan ruang ganti," kata dia kepada laman resmi klub, dikutip dari Daily Mail, Senin (15/5).
Lallana merasa keseimbangan dalam timnya sudah tepat dan mereka tidak perlu terlalu menekan diri sendiri dengan keras. Ia menegaskan Liverpool hanya perlu melihat lembar kerja dan fokus pada mencapai tujuan.
"Saya merasa kami mempercayainya, kami mempercayai kemampuan kami. Kredit untuk para pemain. Itu permainan dengan tekanan besar tapi cara kami mengatasinya sangat hebat," ujar dia.
Hasil tersebut sama sekali tak diinginkan the Hammers mengakhiri musim pertama sebagai penyewa bekas Stadion Olimpiade.
Sebelum kekalahan dari Liverpool, mereka telah kebobolan lima gol di kandang dari Arsenal dan Manchester City, empat untuk Watford dan City (lagi), dan tiga dari Southampton dan Leicester. Stadion London tampak tak ramah untuk West Ham.
Bek West Ham Winston Reid berjanji belajar dari buruknya musim ini. "Kami akan bergerak musim depan dan belajar dari musim ini, terutama di kandang," kata dia.