REPUBLIKA.CO.ID, BULUKUMBA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memprioritaskan bonus untuk multievent SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Para peraih medali pada kedua event ini akan diganjar apresiasi berbentuk uang.
Bonus tidak diberikan kepada atlet nasional peraih medali di Islamic Solidarity Games (ISG) 2017. Menpora Imam Nahrawi mengatakan, sumber keuangan yang minim membuat pemerintah tak memprioritaskan pemberian bonus atlet di pesta olahraga antarnegara Islam dunia tersebut.
"Sepertinya untuk ISG tahun ini tidak. Kami sudah mempertimbangkan, kebutuhan diprioritaskan untuk SEA Games dan penyelenggaraan Asian Games," kata Imam, saat ditemui di sela pembukaan Gala Desa 2017 di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (15/5).
Atlet Indonesia, dalam satu setengah tahun mendatang, memang akan disibukkan dengan dua gelaran olah raga terbesar di Asia Tenggara dan Asia. Sea Games 2017 akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia pada Agustus. Sementara Asian Games 2018 akan digelar di Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah.
Menurut Imam, kehadiran dan partisipasi Kontingen Indonesia di ISG IV lebih utama ketimbang membicarakan Namun, Imam meminta agar para atlet Merah Putih yang berlaga selama ISG, agar tak menjadikan nihilnya bonus sebagai pengalang perolehan medali dan peningkatan prestasi.
Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu percaya, meski tak ada bonus, atlet Indonesia akan berlaga dengan baik. "Saya akan sangat bersyukur, kita sempat di tiga besar. Itu hasil yang sangat membanggakan," ujar dia.
Kontingen Indonesia, di hari keempat ISG, berada di peringkat keempat dalam perolehan medali. Yaitu, dengan berhasil berada di podium tertinggi di di cabang angkat besi dan renang.