REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia berkomitmen mendorong pertumbuhan wirausaha perempuan di Indonesia. Pasalnya wirausahawan perempuan dinilai turut membantu perekonomian keluarga, masyarakat dan sangat berperan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.
"Kewirausahaan memberikan banyak kesempatan kerja kepada angkatan kerja, sehingga mampu menurunkan jumlah pengangguran, memperluas kesempatan kerja dan memberikan tambahan penghasilan kepada masyarakat," kata Menteri Ketenagakerjaan RI M Hanif Dhakiri dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (15/5).
Selama ini perkembangan wirausaha di Indonesia terus membaik. Berdasarkan data survei angkatan kerja nasional (sakernas) Agustus 2016, jumlah wirausaha perempuan mencapai 14,3 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 1,6 juta orang dibandingkan 2015 yang berjumlah 12,7 juta orang.
“Ini artinya kan makin banyak pengusaha-pengusaha, termasuk pengusaha perempuan yang tumbuh. Hal ini menunjukan bahwa perempuan telah semakin memperbesar perannya dalam perekonomian," kata Hanif.
Untuk membantu mempercepat pengembangan wirausaha, Hanif juga menawarkan kerja sama kepada lintas kementerian dan lembaga, pihak swasta, masyarakat umum, dan lulusan pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan keberadaan balai latihan kerja (BLK) dengan menggelar pelatihan keterampilan kerja wirausaha yang berbasis kompetensi.
Berdasarkan data Kemenaker total jumlah BLK ada 281. Sebanyak 19 dimiliki pusat dan 262 BLK dimiliki pemda provinsi, serta kabupaten/kota. Hanif berharap, fasilitas ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan kompetensi dan terserap di pasar kerja yang ada.
“Kita berharap semua jenis pelatihan yang dikembangkan oleh pemerintah maupun swasta juga lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas wirausaha di Indonesia,” ujar Hanif.