REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta rencananya akan membangun restoran apung di Muara Angke. Pembiayaan pembangunan restoran ini menggunakan dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Saat ini restoran tersebut dalam proses lelang.
"Rencananya pembangunannya panjang, butuh waktu sekitar 1,5 tahun," kata Saefullah di Balai Kota, Senin (15/5).
Para pedagang ikan bakar yang berjualan di Muara Angke akan masuk dalam satu manajemen restoran apung ini. Tempat pedagang ikan bakar yang ditinggalkan akan menjadi tempat parkir. Pihak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) telah menginvetarisir para pedagang ikan bakar.
"Pedagang yang ada di situ (Muara Angke) sudah diinventarisir sekitar ada 60 orang," katanya.
Selain itu, Saefullah juga memiliki pertimbangan terkait ide pembangunan restoran apung ini. Menurutnya restoran apung dibangun agar menunjang pariwisata DKI Jakarta.
"Ya supaya lebih Indah. Jakarta ke depankan akan menghadap ke utara hadap laut. Selama ini laut dianggap sebagai belakang. Semua pantai utara harus cantik. Orang yang butuh makan dan hiburan bisa makan di restoran apung ini, nanti kalau dia makan di situ pajak juga akan masuk ke sini," ujarnya.