Selasa 16 May 2017 13:58 WIB

Korut Luncurkan Rudal, Presiden Korsel Utus Diplomat ke Empat Negara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden terpilih Korea Selatan Moon Jae-in.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Presiden terpilih Korea Selatan Moon Jae-in.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in akan mengutus diplomat senior ke sejumlah negara untuk membahas ketegangan di Semenanjung Korea. Mereka diutus ke empat negara, yakni Amerika Serikat (AS), Jepang, Cina, dan Rusia.

Setiap utusan tersebut akan membawa pesan pribadi dari Moon terkait dengan Semenanjung Korea. Surat tersebut nantinya akan diserahkan kepada kepala negara masing-masing.

"Moon telah menunjuk utusan dan kita berbicara dengan negara-negara terkait tentang pengiriman mereka. Mereka akan mulai berangkat ke negara yang ditetapkan segera setelah diskusi selesai," kata juru bicara kepresidenan Korsel, seperti dilaporkan laman TIME, Selasa (16/5).

Ketegangan di Semenanjung Korea kian meningkat setelah Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal balistik pada Ahad (14/5) lalu. Korut mengklaim bahwa rudal balistik terbaru yang diujinya telah mengalami kemajuan dan lebih canggih dibandingkan yang sebelumnya.

Korut juga mengklaim bahwa rudal terbaru tersebut mampu membawa hulu ledak nuklir dalam skala besar. "Ini adalah tes kemampuan rudal balistik baru yang kami kembangkan," kata pemerintah Korut, seperti dilaporkan laman BBC.

Uji coba rudal balistik tersebut segera dikecam oleh Korsel. Menurut Korsel, Korut telah secara sengaja melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Baca juga, Korut Luncurkan Serangkaian Rudal Balistik.

Uji coba rudal terbaru Korut merupakan tantangan bagi Moon Jae-in selaku presiden Korsel yang baru saja terpilih. Pada masa kampanyenya, Moon mengatakan bahwa dia tak segan untuk membuka jalur dialog dan perundingan dengan Korut untuk meredam dan menuntaskan ketegangan di Semenanjung Korea.

Ia berpendapat sanksi keras terhadap Korut hanya akan membuat negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut semakin rutin mengembangkan nuklirnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement