REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Sebanyank 14.983 siswa siswi dari 535 SD dan MI di Kabupaten Sleman melaksanakan Ujian Nasional (UN) sejak Senin (15/5). Dari angka tersebut, 519 sekolah menyelenggarakan ujian secara mandiri dan 16 sekolah bergabung dengan sekolah lain.
Pada pelaksanaan UN hari pertama ada empat sekolah di Kecamatan Ngemplak yang kekurangan lembar soal. Namun Plt Kepala Dinas Pendidikan Sleman Arif Haryono menyampaikan, pada hari kedua masalah tersebut dapat diatasi. Sehingga tidak mengganggu pelaksanaan UN selanjutnya.
"Kemarin kekurangan lembar soal di empat sekolah, sekitar dua sampai tiga lembar soal. Dihari kedua ini juga ada kekurangan lembar jawab. Tapi kendala tersebut bisa langsung diatasi karena pihak sekolah langsung laporan ke Pokja kemudian baik lembar soal maupun lembar jawab," kata Arif, Selasa (16/5).
Lalu pihak sekolah mengambil lembar soal dari sekolah terdekat, sehingga tidak menghambat jalannya ujian. Berdasarkan pantauan ujian yang dilakukan oleh Dins Pendidikan, saat ini tidak ditemukan kendala yang berarti.
Sementara itu, Bupati Sleman Sri Purnomo berharap sampai hari terakhir, UN SD bisa berjalan dengan lancar. “UN SD hari kedua dengan materi ujian matematika berjalan lancar, meskipun sempat ada kekurangan lembar jawab. Namun dapat diantisipasi sehingga tidak mengganggu pelaksanaan ujian,” katanya.
Selain itu Sri juga berharap siswa-siswi yang mengikuti UN dapat lulus dengan nilai yang memuaskan. Ia menghimbau kepada seluruh siswa yang sudah lulus untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP dan mencari sekolah terdekat.
"Setiap kecamatan di Kabupaten Sleman memiliki SMP yang bagus dan berkualitas. sehingga para siswa SD setelah lulus nanti tidak perlu jauh-jauh mencari sekolah, apalagi ke luar daerah," kata Sri Purnomo.