Selasa 16 May 2017 14:35 WIB

Jenguk Ahok, Kuasa Hukum Rundingkan Banding

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Esthi Maharani
Aparat melakukan pengamanan Mako Brimob Kelapa Dua dari massa pendukung Ahok, Kamis (11/5).
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Aparat melakukan pengamanan Mako Brimob Kelapa Dua dari massa pendukung Ahok, Kamis (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota tim kuasa hukum terpidana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sirra Prayuna tim kuasa hukum lain mengunjungi Ahok di Mako Brimob Depok untuk membahas naskah memori banding dengan Ahok. Menurut Sirra, memori banding penting untuk menjadi landasan perlawanan hukum atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

"Ada beberapa hal yang menjadi stretching point kita. Yang telah disampaikan oleh Pak Wayan terkait penahanan, inti dari memori banding ini pertama, adalah untuk memberikan penilaian terhadap pertimbangan-pertimbangan majelis yang terungkap di persidangan apakah dimuat secara komprehensif atau tidak," ujar Sirra di Mako Brimob Depok, Selasa (16/5).

Sirra kemudian mengatakan pihaknya ingin melihat penerapan-penerapan hukum yang dipergunakan. Sehingga dari tim kuasa hukum Ahok tidak melihat ada kelalaian-kelalaian yang kira-kira  penting untuk menjadikan poin di dalam proses penyusunan memori banding.

"Saya kira kami tidak bisa sampaikan hari ini secara substantif hal-hal apa saja, poin apa saja, karena ini kita tunggu dulu kalau memori bandingnya sudah bisa disampaikan. Pemberkasan sudah selesai dilakukan oleh kepanitraan Pengadilan Jakarta Utara, baik itu pemberkasan BAP lalu risalah-risalah persidangan berupa bukti maupun saksi dan sebagainnya. Keterangan saksi maupun putusan serta memori banding. Jaksanya kan saya dengar banding, kita juga tunggu juga. Nanti setelah itu, kita kemukakan usai kita serahkan," kata Sirra menjelaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement