REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Tinombala menembak mati dua anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) jaringan kelompok Santoso. Selain itu, prajurit TNI juga menyita dua pucuk senjata di Desa Kilo Atas, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawasi Tengah pada Senin (15/5).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspun) TNI Mayjen TNI Wuryanto menjelaskan, hal tersebut berawal saat Satgas Tinombala melaksanakan observasi wilayah. Kemudian, personel Satgas menemukan bekas patahan kayu.
Setelah ditelusuri, Satgas menemukan bivak/tenda yang diduga berisi delapan orang DPO MIT, selanjutnya dilakukan penyergapan dan terjadi kontak tembak.
"Kontak tembak antara enam orang personel Tim Satgas Tinombala dengan delapan orang DPO MIT terjadi sekitar pukul 11.05 Wita di Daerah Simpang Angin Pegunungan Biru,tepatnya di Desa Kilo Atas, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah," ujar Mayjen TNI Wuryanto di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (16/5).
Kapuspen TNI mengatakan dari hasil kontak tembak tersebut, prajurit TNI menewaskan dua orang DPO MIT dan mendapatkan satu pucuk senjata laras panjang jenis SS-1 dan satu pucuk Cis senapan angin serta dua magazen berikut munisi.
Jenazah kedua DPO MIT yang tewas masih dalam proses evakuasi dan identifikasi. Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto menambahkan pada saat terjadi kontak tembak antara prajurit TNI dan jaringan teroris DPO MIT, salah satu personel TNI Pratu Zulfiqar mengalami luka tembak di bagian ketiak.
"Saat ini, Pratu Zulfiqar sudah di evakuasi ke RSPAD Jakarta untuk perawatan lebih lanjut," ucapnya.
Setelah terjadi kontak tembak antara prajurit TNI dan DPO MIT, Satgas Tinombala masih melakukan pengejaran terhadap keenam teroris lainnya yang diperkirakan melarikan diri ke hutan pegunungan Biru.