REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan mengunjungi Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin di komplek Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (16/5). Anies menilai, selama ini PDS ini kurang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Anies mengatakan, PDS HB Jassin merupakan harta karun yang luar biasa. Di tempat ini, banyak sekali karya sastra yang punya nilai historisitas sangat tinggi dirawat dengan baik. Sayangnya, menurut Anies, hal itu tak diimbangi dengan perhatian dari Pemprov DKI sehingga menyebabkan terbengkalai.
"Terbengkalainya bukan karena tidak ada yang mengurus, ada yang ngurus tapi tidak dikasih sumber daya yang cukup. Ini bapak ibu yang kerja di sini banyak yang sukarelawan, padahal ini aset bangsa yang luar biasa," kata Anies.
Menurutnya, perlu ada perhatian lebih dari Pemprov DKI. Dia berjanji akan mencarikan formula untuk bantuan sumber daya bagi PDS HB Jassin saat menjabat mulai Oktober nanti. Pertemuan dengan pihak PDS HB Jassin hari ini, kata dia, salah satunya juga membicarakan terkait hal tersebut.
"Itu yang juga kita diskusikan apakah akan diambil alih pemprov atau dibentuk yayasan, nanti kita cari cara yang pas tapi yang utamanya adalah tidak boleh terbengkalai seperti sekarang," ujar dia.
Anies menambahkan, perbaikan PDS HB Jassin juga dibahas dalam Tim Sinkronisasi Anies-Sandi. Tim Sinkronisasi, kata dia, akan menerjemahkan program untuk perbaikan PDS HB Jassin ke dalam APBD.
"Kita lihat aturan tata hukumnya, ada Permendagri, dan Pemda nanti kita akan mencari pola yang tepat," katanya.
"Saya memilih untuk mengambil tanggung jawab, kita ingin bereskan, kita ingin jadikan pusat dokumentasi terkemuka bukan hanya di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara dan kita ingin anak-anak kita bisa memanfaatkannya," ucapnya.