Selasa 16 May 2017 22:03 WIB

Kemenlu Rusia: Jangan Baca Surat Kabar AS

Rep: Puti Almas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyarankan agar siapapun tidak membaca surat kabar AS. Komentar itu diungkapkannya setelah media AS banyak memberitakan bahwa Presiden Donald Trump telah mengungkapkan informasi intelijen rahasia dalam sebuah pertemuan dengan pejabat Rusia.

"Guys, pernahkah Anda membaca surat kabar Amerika? Anda tidak boleh membacanya lagi. Anda bisa menggunakannya untuk apapun, tetapi jangan membacanya. Akhir-akhir ini surat kabar itu tidak hanya menyulitkan, tetapi juga membahayakan," tulis Zakharova, dalam akun Facebook pribadinya, Selasa (16/5).

Zakharova mengaku telah menerima puluhan pesan yang menanyakan tentang laporan yang pertama kali diungkap oleh The Washington Post tersebut. Sementara Gedung Putih telah membantah kebenaran dari laporan itu.

Presiden Trump justru mengklaim, sebagai presiden ia memiliki hak mutlak untuk berbagi informasi rahasia dengan Rusia. Pernyataan Trump itu dikemukakan melalui akun Twitter pribadinya.

"Sebagai Presiden saya ingin berbagi dengan Rusia (dalam pertemuan W.H. yang dijadwalkan secara terbuka) karena saya punya hak mutlak untuk melakukannya, yaitu mengenai fakta-fakta yang berkaitan dengan terorisme dan keamanan penerbangan," tulis Trump.

"Mengenai alasan kemanusiaan, saya ingin Rusia meningkatkan perjuangannya untuk melawan ISIS dan terorisme," tambah dia, dikutip The Independent.

The Washington Post melaporkan, Trump telah membocorkan informasi intelijen dari salah satu sekutu AS dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Duta Besar Rusia untuk AS Sergey Kislyak di Gedung Putih. Media tersebut mengutip pernyataan sejumlah pejabat yang mengatakan informasi yang dibocorkan Trump sangat sensitif dan kerahasiaannya sangat dijaga oleh sekutu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement