REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pernah meminta mantan direktur FBI James Comey untuk menghentikan penyelidikan terhadap Michael Flynn. Saat itu, mantan penasihat keamanan nasional negara tersebut tengah diselidiki terkait pembicaraannya dengan Rusia.
Trump dilaporkan menyampaikan pesan kepada Comey sehari setelah Flynn mengundurkan diri pada Februari lalu. Miliarder itu mengatakan agar FBI dapat membiarkan dugaan pelanggaran yang dilakukan pensiunan jenderal tersebut.
"Saya harap Anda bisa membiarkan ini terjadi," ujar Trump, menurut keterangan dari tulisan Comey, dilansir BBC, Rabu (17/5).
Meski demikian, Gedung Putih membantah laporan tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Trump disebut tidak pernah meminta Comey maupun orang lain untuk menghentikan penyelidikan. "Presiden Trump tidak pernah meminta Comey atau orang lain untuk menghentikan sebuah penyelidikan apapun, termasuk berkaitan dengan Flynn," kata pernyataan Gedung Putih.
Flynn yang ditunjuk menjadi penasihat keamanan nasional AS mengundurkan diri dari jabatan tersebut pada Februari lalu. Hal ini ia lakukan terkait dugaan percakapan yang pernah ia lakukan dengan Duta Besar Rusia untuk AS Sergei Kislyak. Ia disebut melakukan pembicaraan mengenai sanksi dari negara adidaya itu.
Ia kemudian berada di bawah pengawasan pemerintah setelah laporan intelijen mengatakan bahwa Flynn melakukan percakapan sepanjang kampanye presiden AS pada 2016 lalu. Secara hukum, ia telah melakukan pelanggaran karena mencampuri urusan diplomatik negara saat tidak memiliki kewenangan apapun.
Baca juga: Pejabat Tinggi Perdagangan AS Ingin Pertahankan NAFTA