REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Minat baca masyarakat Jawa Timur tercatat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meskipun baru 40 persen desa/kelurahan di Jatim yang memiliki perpustakaan.
Hal itu tersebut diungkapkan Ketua Tim Penggerak PKK Jatim Nina Soekarwo seusai membuka acara penyuluhan perpustakaan untuk kader PKK Desa/Kelurahan se-Jatim, di Hotel Harris Gubeng, Surabaya, Selasa (16/5).
Nina Soekarwo menyebutkan, pada 2013 minat baca masyarakat Jatim sebesar 43 persen, tahun 2014 naik menjadi 56 persen, tahun 2015 naik lagi menjadi 65 persen dan pada 2016 meningkat menjadi 69,79 persen. "Ini merupakan satu progress yang luar biasa bila dibandingkan dengan minat baca masyarakat di tingkat nasional yang masih berada pada posisi 39 persen," jelasnya melalui siaran pers yang diterima Republika.
Saat ini, sebanyak 3.441 desa/kelurahan di Jawa Timur telah memiliki Perpustakaan. Jumlah tersebut hanya mencapai 40 persen dari jumlah desa/kelurahan yang tersebar di 38 kabupaten/kota yang sebanyak 8.501 desa/kelurahan. "Tapi saya bangga sekali karena peran dan kerja keras Ibu-ibu PKK yang ada di grassroot (di tingkat paling bawah) akhirnya hampir di semua desa/kelurahan telah memiliki perpustakaan. Sehingga minat baca masyarakat naik menjadi sangat signifikan," imbuh Bude Karwo, sapaan akrabnya.
Bude Karwo menilai, perpustakaan sangat membantu dan bisa sebagai sarana untuk meningkatkan minat baca masyarakat agar gemar membaca. Karena dengan membaca maka masyarakat akan paham dan intelektualnya semakin bagus.
Untuk itu, pemerintah provinsi melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan memberikan bantuan kepada desa/kelurahan berupa 1.000 buku dan dua rak untuk dijadikan sarana membaca di perpustakaan. Sehingga, warga yang belum sempat mengenyam pendidikan lebih tinggi bisa memanfaatkan fasilitas tersebut. "Inilah yang kita tingkatkan terus lewat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dengan menggandeng PKK semoga tambah maju lagi, sehingga semua desa/kelurahan nantinya bisa memiliki perpustakaan," imbuhnya.
Menurutnya, buku-buku yang dihibahkan ke setiap desa/kelurahan tidak sama. Melainkan disesuaikan dengan konten atau kebutuhan masyarakat desa/kelurahan setempat. Sebagian buku terkait pendidikan karakter, tema lain terkait keterampilan memasak.
Bude Karwo juga berharap agar DPRD Jatim khususnya Komisi E memperhatikan pentingnya perpustakaan bagi masyarakat di desa/kelurahan. "Oleh karena itu, saya berharap lewat Pemprov Jatim nantinya bisa disetujui oleh DPRD Komisi E bisa mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk menyelesaikan program perpustakaan di 8.501 desa/kelurahan di Jatim," harapnya.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan sertifikat dan piagam pemenang Lomba Perpustakaan Desa/kelurahan, Lomba perpustakaan Sekolah Tingkat SMA/SMK dan Pemenang Pustakawan Berprestasi serta Pemenang Pemilihan lembaga Kearsipan daerah (LKD) terbaik tingkat Provinsi Jawa Timur. Juara I Lomba Perpustakaan Desa/kelurahan terbaik diraih Perpustakaan Cahaya Desa Gemaharjo Kabupateb Pacitan; Juara II diraih Perpustakaan Rumah Pelangi Desa Suci Kabupaten Gresik; Juara III diraih Perpustakaan Srikandi Desa Siwalanpanji Kabupaten Sidoarjo; dan Juara harapan I diraih Perpustakaan Ibu Pertiwi Desa Pejabon Kabupaten Bojonegoro serta Juara harapan II diraih Perpustakaan Mandiri Cendekia Desa Jamberearjo Kabupaten Malang. Penyuluhan perpustakaan kader PKK Desa/Keluharan berlangsung selama dua hari ini diikuti 200 orang peserta dari 38 kabupaten/kota.