Rabu 17 May 2017 13:13 WIB

Penimbunan Digerebek, Harga Bawang Putih Langsung Turun

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ismail Lazarde
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wakapolri Komjen Syafruddin R saat melakukan penggrebekan terhadap penimbun pangan berupa bawang putih, cabai merah kering, dan bawang bombay, di kawasan Merunda-Cilincing, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (17/4) subuh.
Foto: Humas Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wakapolri Komjen Syafruddin R saat melakukan penggrebekan terhadap penimbun pangan berupa bawang putih, cabai merah kering, dan bawang bombay, di kawasan Merunda-Cilincing, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (17/4) subuh.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Wakapolri Komjen Syafruddin R melakukan penggrebekan terhadap penimbun pangan berupa bawang putih, cabai merah kering, dan bawang bombay, Rabu (17/4) subuh hari. Tempat penimbunan berada di kawasan Merunda-Cilincing, Bekasi, Jawa Barat. 

"Ini hasil kerja Satgas Pangan," kata Wakapolri sembari menunjukkan banyaknya penimbunan bawang putih di gudang milik PT Tunas Perkasa Indonesia (TPI) tersebut.

Wakapolri mengatakan, Satgas Pangan dibentuk untuk memerangi kartel pangan, seperti beras, cabai, bawang, dan komoditas pangan lainnnya. Kartel dan penimbunan kerap kali mengakibatkan harga pangan tidak terkendali sehingga menyengsarakan masyarakat.

"Tadi bawang yang ditemukan ada sebanyak 182 ton dan ini bisa mempengaruhi harga bawang jelang bulan Ramadhan ini," tegas Syafruddin.

Syafruddin pun mengimbau agar para pelaku kartel dapat menghentikan kegiatannya yang merugikan masyarakat. "Kalau tidak dihentikan, maka akan berhadapan dengan hukum. Semua macam kartel pangan akan kita tindak," ujar Syafruddin.

Mentan Amran Sulaiman menambahkan, siapa pun agar jangan ada yang main-main terkait pangan. Apalagi, bermain-main dengan cara menimbun pangan seperti yang dilakukan perusahaan di Marunda. "Yang main-main, izin importirnya akan dicabut," tegas Amran seraya mengatakan akan terus berupaya memantau seluruh importir yang berjumlah 42. 

Mengenai harga bahan pangan jelang Ramadhan, Mentan menjelaskan, secara umum kondisi saat ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi sebelumnya. Harga-harga pangan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, gula, dan daging relatif stabil.

"Dulu katanya dua bulan sebèlum Ramadhan harga bergejolak, tetapi tahun ini gejolak itu tidak ada, kecuali bawàng putih," kata Amran.

Aksi penggrebekan penimbunan bawang putih dinilai mampu efektif mempengaruhi pasar. Berdasarkan laporan tinjauan harga di pasar, harga bawang putih saat ini turun sekitar 44 persen. "Tadinya harga berada di kisaran Rp 40 ribu, Rp 38 ribu, dàn sekarang sudah turun menjadi Rp 25 ribu," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement