REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan mengatakan investasi hulu migas pada 2017 mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Menurutnya hal ini berkaitan dengan penurunan harga minyak dunia.
"Kalau harga minyak naik hingga 60 atau 70 dolar AS per barel, mungkin semangatnya beda," kata Jonan dalam konferensi pers, pada Acara IPA Convention, di Gedung JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (17/5).
Data SKK Migas menunjukkan investasi hulu sepanjang 2016 sekitar 11,15 miliar dolar AS. Sementara harga minyak dunia saat ini berada pada kisaran 50-55 dolar AS.
Pemerintah, kata dia, berupaya menggairahkan iklim bisnis hulu migas. Caranya, di antaranya mempercepat perizinan. Ia memahami dalam praktiknya membutuhkan waktu lama. "Saya juga akan mulai bicara dengan kementarian-kementerian terkait untuk mendukung ini lebih cepat," ujar Jonan.
Jonan menilai harga minyak berada pada kisaran 50 dolar AS menjadi tantangan luar biasa. Korporasi hulu migas dinilai semakin kesusahan dalam menjalankan bisnis.
"Eksplorasi makin turun dan sebagainya tapi kita nggak bisa kelola harga. Efisiensi untuk pengelolaan industri hulu migas, sangat penting sekali," tutur mantan Menteri Perhubungan itu.