REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menyosong pelaksanaan Asian Games XVIII yang berlangsung Agustus 2018 di Palembang dan Jakarta, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Selatan (Sumsel) akan melakukan revitalisasi museum.
“Pada 2018 ada tiga museum yang akan direvitalisasi, yaitu Museum Sultan Mahmud Badaruddin atau SMB II di kawasan Benteng Kuto Besak, Museum Balaputradewa atau Museum Negeri Provinsi Sumatera Selatan, dan Museum Taman Purbakala Sriwijaya atau TPKS,” kata Kepala Disbudpar Sumsel Irene Camelyn, Rabu (17/5).
Menurut Irene Camelyn, revitalisasi tiga museum tersebut akan dibiayai dari APBN. “Kami sudah menyampaikan rencana revitalisasi tiga museum tersebut kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Dirjen Kebudayaan rencana revitalisasi tersebut sudah mendapat persetujuan pada anggaran 2018 dan diharapkan sebelum Asian Games berlangsung revitalisasi sudah selesai,” ujarnya.
Kepala Disbudpar Sumsel menjelaskan, akhir pekan lalu Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid saat berkunjung ke Kampung Al Munawar menyampaikan, pemerintah sudah menyetujui dana untuk revitalisasi tiga museum di Palembang. “Kami mengharapkan saat Asian Games berlangsung, selain detinasi wisata dan kuliner, museum-museum yang ada di Palembang bisa menjadi destinasi atlet atau suporter dari negara-negara Asia yang ikut Asian Games XVIII mendatang,” kata Irene Camelyn.
Khusus untuk Museum SMB II Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Kota Palembang Sudirman Tegoeh menjelaskan, Pemerintah Kota Palembang telah mengajukan permintaan dana kepada pemerintah pusat sebesar Rp 6,5 miliar melalui APBN untuk revitalisasi
Museum SMB II yang terletak di pusat kota tidak jauh dari Jembatan Ampera dan berada di tepi sungai Musi menyimpan dan merawat dengan baik 700 koleksi peninggalan zaman Kesultanan Palembang Darussalam. Koleksi berupa mata uang, prasasti, naskah kuno, kain dan pakaian tradisional, piranti saji, aksesoris kamar pengantin, keris, pedang, serta senjata tajam lainnya.
Di Museum Balaputra Dewa menyimpan berbagai koleksi dari zaman pra-sejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga ke zaman kolonialisme Belanda. Berbagai koleksi tersebut dipamerkan di dalam tiga ruang pamer utama.
Sementara itu TPKS yang terletak di situs Kerajaan Sriwijaya museum ini memperlihatkan artefak-artefak peninggalan Kerajaan Sriwjaya seperti prasasti, arca, manik-manik, keramik, hingga pecahan kapal dan kemudinya. Jumlah koleksi yang dipamerkan di Museum TPKS mencapai 500 artefak.