REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama kekuasaan Turki Utsmani, bangunan yang dijadikan sebagai istana sultan tidak hanya Topkapi, di antaranya adalah Dolmabache. Beberapa sultan lainnya, pernah tinggal di tempat ini. Salah satunya adalah Sultan Abdul Mejid I.
Dan sejak ia memilih tinggal di Istana Dolmabahce, kondisi bangunan Istana Topkapi menjadi telantar. Setelah bertahun-tahun tidak digunakan lagi, dan berakhirnya kekuasaan Turki Utsmani, maka pada 1923, pemerintah Turki melakukan perubahan pada Istana Topkapi. Dan tepatnya pada 3 April 1924, pemerintah Turki menjadikannya sebagai museum pemerintah Turki.
Sebagai museum, pemerintah Turki menggunakan Istana Tiopkapi untuk menyimpan berbagai benda peninggalan sejarah dan barang-barang berharga peninggalan kesultanan Turki Utsmani.
Berbagai barang langka dan tentu saja mahal itu, kini dipamerkan untuk umum, antara lain, berbagai bentuk perhiasan yang terbuat dari emas, zamrud, ruby (batu merah delima), dan jade (batu berwarna lumut).
Selain itu, di dalam museum Istana Topkapi juga dipamerkan berbagai benda bersejarah lainnya, di antaranya jubah, lukisan, senjata, perisai, baja, miniatur daerah kekuasaan Utsmani, kaligrafi, serta beberapa perabot rumah tangga istana, seperti sendok, gelas, dan piring yang terbuat dari emas.
Masih di seputaran Istana, juga ada peninggalan berharga, benda-benda yang pernah dipakai Nabi Muhammad SAW. Berbagai peninggalan itu ditempatkan di dalam suatu ruang khusus yang terpisah dari Istana Topkapi. Ruangan itu bernama Paviliun Relikui Suci.
Di dalamnya terdapat pedang, mantel, gigi (Nabi Muhammad SAW yang tanggal pada Perang Uhud), bakiak, bendera, cambuk, segenggam janggut, sajadah, tongkat, busur panah, sabuk, stempel, dan berbagai benda lainnya. Selain itu, terdapat pula pedang-pedang milik keempat sahabat Nabi, Khulafa ar-Rasyidin (Abubakar As-Shidiq, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib).
Di tempat ini juga tersimpan cetakan telapak kaki kanan Nabi Muhammad SAW. Telapak kaki kanan itu tercetak saat peristiwa Mi'raj. Sedangkan telapak kaki kirinya kini tersimpan di Masjid al-Aqsa. Terdapat pula beberapa surat buatan Nabi SAW. Salah satunya surat yang ditujukan kepada Muqawqis (seorang raja dari negeri Mesir). Surat itu ditulis di daun kurma dan ditemukan di Mesir pada 1850.
Peninggalan bersejarah lainnya adalah manuskrip Alquran pertama yang ditulis di atas lembaran kulit binatang. Manuskrip tersebut merupakan lembaran Alquran sebelum disatukan menjadi sebuah kitab utuh. Salah satu yang tersimpan di Topkapi ialah Surat Al-Qadar. Selain itu, masih banyak peninggalan lainnya dari para tokoh yang berjasa dalam perkembangan Islam.
Satu lagi keunikan dari yang terdapat pada Istana Topkapi, bila memasuki ruangan peninggalan ini, pengunjung dapat mendengar alunan suara dari 24 orang Hafiz (penghafal) Alquran. Mereka secara bergantian melantunkan bacaan Alquran dengan syahdunya. Konon, dahulunya pembacaan Alquran di Istana Topkapi selalu dibaca tanpa henti selama 24 jam nonstop dan terus menerus selama lebih dari 407 tahun (dari tahun 1517-1924).