Rabu 17 May 2017 16:03 WIB

Satgas Pangan Terus Pantau Kartel Bawang Putih

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Winda Destiana Putri
Bawang putih
Foto: palmbeachillustrated
Bawang putih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) pangan terus melakukan pemantauan berbagai komoditas pangan untuk menjaga stabilisasi harga, terutama jelang Ramadhan. Potensi atau kerawanan permainan harga oleh para oknum diantisipasi Satgas.

"Kita tahu bahwa para modus mereka lakukan kartel ini, kita akan terus kikis habis seluruh Indonesia," kata Wakil Ketua Satgas Pangan Brigjen Agung Setya, Rabu (17/5).

Ia mengatakan, Satgas terbentuk hingga tingkat Kepolisian Resor. Hal tersebut diharapkan mampu mencegah potensi 'kenakalan' pelaku usaha dalam menaikkan harga.

Pagi tadi, kata dia, berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian berhasil menemukan sebuah gudang penimbunan bawang putih milik PT Tunas Perkasa Indonesia (TPI). Sebanyak 182 ton bawang putih ditemukan di gudang yang

berlokasi di kawasan Marunda, Bekasi tersebut.

Perusahaan tersebut diketahui mendatangka bawang putih dari pelabuhan Surabaya dan Medan. "PT itu memasok barang dan menaruh barang di Marunda," ujar dia. Untuk diketahui, Satgas terdiri dari seluruh kementerian terkait, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Bulog dan kepolisian.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, penimbunan bawang putih tersebut menjadi penyebab kenaikan harga. Padahal komoditas hortikultura tersebut merupakan produk impor.

Ia menjelaskan, harga bawang putih goyah sedangkan produk lokal seperti cabai merah, beras, ayam dan telur stabil. Kesepakatan harga dengan para importir telah dilakukan yakni sebesar Rp 38 ribu per kg. Namun beberapa waktu setelah sidak di pasar, harga bawnag putih ditemukan mencapai Rp 45 ribu.

"Artinya kesepakatan ini dilanggar, tidak diikuti dengan baik," tegas dia. Pelacakan dilakukan hingga ditemukan penumpukan bawang putih di gudang.

Amran mengimbau seluruh pengusaha di Inodnesia agar menjaga ketenangan menghadapi bulan suci Ramadhan dnegan harga stabil. Bagi para pelaku yang tidak menjalankan kesepakatan, kata dia, akan ada pencabutan izin dari Kementerian Perdagangan, pencabutan rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian dan tindakan hukum dari kepolisian.

Pada hari ini, sebanyak 11 kontainer bawang putih impor asal Cina dijual dengan harga Rp 25 ribu per kg di Pasar Induk Kramat Jati. Itu artinya ada penurunan hingga 44 persen dari Rp 40-Rp 45 ribu per kg.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement