Rabu 17 May 2017 17:39 WIB

Jelang Puasa, Bulog Cianjur Gelar Operasi Pasar Murah Sembako

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Antrean warga membeli sembako murah pada operasi pasar oleh Forum Bulog Divre Jabar, di daerah Sadangluhur RW 15, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Kamis (2/5). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Antrean warga membeli sembako murah pada operasi pasar oleh Forum Bulog Divre Jabar, di daerah Sadangluhur RW 15, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Kamis (2/5). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Perum Bulog Subdivre Cianjur menggelar operasi pasar murah (OPM) sejumlah barang kebutuhan pokok masyarakat, Rabu (17/5). Langkah tersebut diambil untuk menekan harga sembako yang kerap mengalami peningkatan jelang bulan suci Ramadhan dan lebaran.

"OPM mulai digelar Rabu ini," ujar Kepala Perum Bulog Subdivre Cianjur Rizaldi kepada wartawan Rabu siang.

Pelaksanaan OPM untuk sementara dilakukan di kantor Bulog yang berada di Kabupaten Cianjur. Rencananya pelaksanaan OPM akan dilakukan hingga menjelang hari raya Idul Fitri mendatang.

Rizaldi berharap OPM efektif untuk menekan kenaikan harga pangan di pasaran. Terlebih dari pengalaman sebelumnya, pelaksanaan OPM terbukti mampu mengendalikan harga sembako yang naik.

Barang yang dijual dalam OPM beraneka ragam mulai dari daging sapi, beras, bawang putih, bawang merah, gula pasir, dan minyak goreng. Harga yang ditawarkan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan yang ada di pasaran.

"Untuk daging sapi misalnya dijual Rp 80 ribu per kilogram," cetus Rizaldi. Padahal harga di pasaran di atas Rp 100 ribu per kilogram.

Daging sapi yang dijual dalam bentuk beku dan disiapkan sebanyak 400 kilogram.

Selain daging, Bulog juga menyediakan bawang putih yang harganya di pasaran tengah naik. Komoditas bawang putih dijual Rp 38 ribu per kilogram. Di pasaran harga sayuran tersebut menembus Rp 52 ribu per kilogram. Untuk bawang putih Bulog menyiapkan sebanyak 2.900 kilogram.

Rizaldi mengungkapkan, Bulog tidak membatasi kalangan masyarakat mana yang membeli barang dalam OPM. Namun lanjut dia jumlah pembelian tidak diperbolehkan dalam jumlah banyak karena dikhawatirkan akan dijual kembali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement