REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika, Donald Trump dijadwalkan akan mendatangi konferensi negara Islam pada pekan depan. Dia mengatakan, akan menantang para pemimpin negara Islam tersebut untuk bisa sama-sama memerangi aksi terorisme di dunia.
Trump yang akan melakukan perjalanan pertamanya ke Arab Saudi ini merupakan bentuk eksistensinya dan caranya untuk bisa memerangi kebencian dan menolak paham radikal yang selama ini membuat dunia tak berhenti berperang.
"Kita harus menghentikan terorisme dan islam radikal," ujar Trump di Gedung Putih seperti dilansir dari Reuters, Kamis (18/5).
Trump dijadwalkan akan secara khusus bertemu dengan pemimpin Palestina dan Israel yang juga akan datang pada konferensi yang dihelat di Arab Saudi ini. Trump disinyalir menggunakan kunjungan ini untuk membuka perundingan baru bagi perdamaian di Timur Tengah.
Lebih dari 12 kepala negara dari negara negara arab dan Islam akan menghadiri konferensi tersebut. Negara negara seperti Mesir, Turki, Yordania, Irak, Pakisan dan enam anggota dewan kerja sama teluk akan mendatangi konferesi ini.
Setelah mendatangi konferensi tersebut Trump dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Yerussalem dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Sebelumnya, Benjamin Netanhayu dan Abbas sudah melakukan kunjungan ke Gedug Putih pasca Trump terpilih menjadi presiden Amerika.