Kamis 18 May 2017 08:27 WIB

Konferensi Toleransi dalam Islam Digelar di London

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Para Muslimah di London, Inggris.
Foto: EPA
Para Muslimah di London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekjen Liga Muslim Dunia (MWL), Mohhammed bin Abdulkarim Al Issa menekankan, ekstrimisme dan hasutan kekerasan tidak sesuai nilai-nilai moderat Islam. Hal itu disampaikan di konferensi yang digelar di University of London.

"Konferensi bertujuan untuk menekankan toleransi terhadap agama Islam dan nilai-nilai belas kasih serta keadilan," kata Al Issa seperti dilansir dari Arab News, Kamis (18/5).

Di depan ulama senior Eropa dan politisi Inggris, Al Issa menekankan itu semua tidak pula sesuai teks-teks Alquran dan As Sunnah. Karenanya, ia mengaku sangat ingin mempromosikan budaya damai, toleransi dan dialog konstrukti antarkelompok.

Al Issa berpendapat, ekstrimisme apalagi terorisme mengabaikan yurisprudensi dan legitimasi, mengubah fatwa dan ketentuan, jauh dari belas kasih, perbuatan baik apalagi bermoral. Ia menekankan, perlu kekalahan intelektual dari ekstrimisme.

"Bukan entitas militer dan tidak memiliki kekuatan politik karena organisasi teroris didasarkan atas ideologi ekstrim," ujar Al Issa.

Konferensi bertajuk Toleransi dalam Islam itu sendiri dibuka Profesor Mohammaed Abdel Halim dari University of London. Ada pula Ketua King Fahd Chair untuk Studi Afrika dan Timur Tengah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement