REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Pertama Indonesia Sukarno dinilai memiliki kedekatan emosional dengan Islam sebelum Indonesia merdeka. Bahkan, pria yang akrab disapa Bung Karno tersebut kerap berkolaborasi dengan tokoh Islam saat memerdekakan Indonesia.
''Kalau kita membaca dan melihat sejarah sebetulnya hubungan Bung Karno dengan para kiai bahkan dengan Islam, itu sudah dilakukan sejak beliau masih zaman pergerakan,'' kata cucu Bung Karno Puan Maharani, kepada Republika.co.id, Di Jakarta, Kamis (18/5).
Menurut Puan, sebelum menjadi Presiden, kepedulian Bung Karno terhadap Islam sangat besar. Sebab, proklamator kemerdekaan Republik Indonesia itu berasal dari keluarga Muhammadiyah yang kemudian dekat dengan keluarga Nahdlatul Ulama (NU) termasuk dengan Kiai Wahid Hasyim.
Puan yang juga Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI itu menyatakan, keberpihakan dan hubungan antara Islam nusantara dan nasionalis itu memang sudah terjadi dari dulu. Bung Karno sebagai founding father selalu menyatakan bahwa tidak mungkin Islam berdiri sendiri, sebagaimana nasionalis yang tidak mungkin berdiri sendiri.
''Jadi memang Indonesia harus dijaga, harus dibangun Islam dengan nasionalis,'' ujar Puan.