Kamis 18 May 2017 17:53 WIB

Beraksi di Siang Hari, Kawanan Rampok Gasak Rp 150 Juta dari Bank Jateng

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Perampokan
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Perampokan

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kawanan perampok beraksi di kantor kas Bank Jateng Tarubudaya Ungaran, kompleks Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (18/5) sekitar pukul 13.30 WIB. Kawanan perampok yang berjumlah empat orang ini menggondol uang kas Rp 150 juta, setelah sebelumnya menyekap tiga orang karyawan dan tiga orang nasabah yang tengah bertransaksi di kantor kas ini.

Kapolres Semarang, AKBP Vincentius Thirdy Hadmiarso mengatakan, polisi menerima informasi aksi pencurian dengan kekerasan (curas) ini dari karyawan Bank Jateng sekitar pukul 13.55 WIB. Kawanan pelaku berjumlah empat orang, dengan mengendarai dua sepeda motor, Suzuki Satria FU dan Yamaha Fixion. Berdasarkan keterangan karyawan bank yang ikut disekap, pelaku yang semuanya mengenakan helem tertutup rapat tiba tiba masuk ke dalam kantor kas.

Beberapa pelaku kemudian mematikan lampu dan mengambil DVR kamera pengintai yang ada di ruangan kantor kas ini. Beberapa pelaku lainnya segera mengikat tangan karyawan, termasuk seorang satpam dan para nasabah dengan menggunakan kabel dan lakban.

Setelah karyawan dan para nasabah terikat dan tak berkutik, kawanan pelaku selanjutnya leluasa mengambil uang dari kantor kas ini. Selain itu, beberapa pelaku juga sempat mengambil paksa perhiasan dan jam tangan milik salah seorang karyawan bank.

Setelah berhasil mengambil uang dan sejumlah barang berharga dari karyawan, masih jelas kapolres, kawanan pelaku  akhirnya pergi meninggalkan kompleks kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan ini, setelah sebelumnya mengunci kantor kas dari luar. Aksi kawanan perampok ini sendiri diperkirakan hanya berlangsung hanya sekitar lima menit.

"Kerugian uang tunai dalam tindak pidana Curas ini diperkirakan mencapai Rp 150 juta," ujarnya.

Dari hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP), lanjut Thirdy, polisi menemukan barang bukti sepucuk senjata air soft gun laras pendek yang diduga merupakan senjata yang digunakan kawanan perampok ini. Polisi masih menyelidiki kawanan pelaku ini dengan mempelajari rekaman kamera pengintai lain yang ada di luar lokasi kantor kas Tarubudaya ini.

"Karena kamera pengintai yang ada di dalam ruangan DVR-nya telah diambil pelaku," tegasnya.

Salah seorang saksi mata  di lokasi, Eko Susilo (41) mengatakan, sejumlah karyawan (PNS) yang ada di kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah tak mengira ada aksi perampokan ini.

Beberapa karyawan baru mengetahui setelah karyawan dan nasabah yang diikat memukul- mukul (sekat) pembatas dengan tangan terikat. Sehingga beberapa PNS yang berada di sekitar kantor kas ini baru menyadari jika ada aksi perampokan ini.

Sementara itu, Mujiyanto (50) salah seorang karyawan di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, yang berjarak sekitar 50 meter dari kantor kas Bank Jateng Tarubudaya ini, mengaku saat kejadian situasi kantor kebetulan tengah sepi. Karena di gedung lain, yang masih berada dalam kompleks perkantoran Tarubudaya, kebetulan juga ada acara pernikahan.

"Kebetulan yang punya hajat juga orang kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan ini, sehingga beberapa PNS masih berada di tempat hajatan," jelasnya.

Ia sendiri juga tak menyangka kalau ada perampokan kantor kas Bank Jateng yang berada di gedung utama kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan ini. "Saya baru tahu ada perampokan setelah beberapa satpam di kantor saya ngomong Bank Jateng dirampok," tambahnya.

Sementara itu, Tim Inafis Polres Semarang terlihat membawa sejumlah barang bukti dari dalam kantor kas bank Jateng ini. Beberapa barang bukti tersebut antara lain kabel dan lakban yang diperkirakan digunakan untuk megikat karyawan dan nasabah.

Polisi juga membawa sepucuk senjata airsoft gun dan beberapa laci tempat uang. Kini kasus perampokan ini ditangani oleh aparat Polres Semarang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement